Alasan aku menikah dengan bule
Postingan ini sebenarnya request dari beberapa orang. Banyak sekali pesan yang masuk ke inbox. Well, sebenarnya bertanya atau kepo beda tipis sih 😉
Seandainya aku menikah dengan sesuku yang sama-sama orang batak, aku yakin nggak bakalan ditanyain “Kok menikah dengan orang Batak juga? ” Yah siapalah aku ini, artis bukan, prestasi pas pasan..aah cuma remahan rengginang!. Tapi aku bisa memaklumi kalau orang Indonesia itu mau taunya banyak. Lebih tepatnya nosy. Karena selama tinggal di luar, teman-teman yang orang bule tidak pernah bertanya tentang hal ini. Mereka benar benar respek dengan area privacy. Aku juga dulu gitu sih, suka kepo. Tapi sekarang level kepoku udah getting less and less 😜
Yang ditanyain sebenarnya macem-macem, sampai urusan pribadi juga ditanya. Tapi ya sudahlah, yang itu aku tidak akan bahas. So, inilah pertanyaan yang sering diajukan:
Dimana ketemu suami?
Aku bertemu dengan suami di Jakarta, 14 tahun yang lalu. Saat itu dia sedang bekerja di United Nation atau Perserikatan Bangsa Bangsa. Kita tetanggaan. Tadinya pas aku ketemu dia, aku sudah punya pacar, warga negara Belanda, seorang dokter. Long story short, aku dengan si Belanda bubar. Dengan satus jomblo, si bule Denmark ini *suamiku – mengirim pesan via email apakah aku menerima lowongan 😍 Lareees!
Tapi hubungan kami kurang disetujui oleh orang tua. Karena aku sudah memiliki pekerjaan sebagai seorang pegawai negeri sipil a.k.a PNS. Bagi orang tuaku, menjadi seorang PNS itu memiliki masa depan yang cerah dan pensiun terjamin. Simpel sih, semua orang tua pastilah ingin hidup anak-anaknya tenang. Aku sangat memaklumi kenapa mereka tidak welcome dengan hubunganku saat itu. Aku tidak pernah memaksa atau berontak, aku memilih untuk tetap hormat pada permintaan dan nasehat mereka.
Aku dan si bule Denmark ini tetap kept in touch walau hubungan kami kurang direstui. Kita tetap berkomunikasi secara intens. Setiap hari dia menelpon. Saat itu skype dan facebook belum ada – tahun 2002. Selain telpon, kita berkirim surat melalui email. Setiap liburan musim panas, dia datang berkunjung. Orang mak tetap menerima kehadirannya di rumah, walau restu untuk menikah tetap juga belum diberikan. Sampai satu hari di tahun 2011, ketika aku kuliah di UGM, aku lolos seleksi untuk pertukaran pelajar di Swedia. Mulai saat itu, mak dan bapak memberikan lampu hijau. Nggak ngerti juga kenapa. Setelah kembali ke tanah air, mereka memberikan ijin untuk aku menikah dan melepas pekerjaanku. Penantian 11 tahun itupun berbuah manis.
Kok harus bule sih, kenapa nggak orang Batak?
Nggak harus bule kok. Aku cuma berharap tidak menikah dengan orang Batak. Ntah kenapa, aku sangat tidak suka dengan beberapa prinsip adat Batak yang harus diaminkan oleh pengikutnya. Belum lagi kewajiban untuk datang ke pesta adat. Hasil survey yang pernah aku lakukan dulu ketika aku bekerja di pemerintahan, orang Batak rata-rata menghabiskan 10-15% penghasilannya untuk membayar kebutuhan adat tiap bulannya. Bahkan ada yang rela makan pas pasan hanya biar bisa bayar adat, karena maradat itu merupakan keharusan. Amazing!
Di adat Batak, laki-laki itu raja. Kehadiran anak laki-laki sangat penting peranannya untuk meneruskan nama keluarga atau yang sering kita sebut marga. Jujur aku khawatir, gimana kalau aku tidak bisa kasih anak laki-laki kalau seandainya aku menikah dengan pria Batak. Selain itu perempuan Batak kerap dikelas duakan. Contohnya, pembagian harta warisan. Anak perempuan itu bagiannya pasti lebih sedikit dari bagian laki-laki. Padahalkan sama-sama anak ya, kok bisa beda-beda siih. Beda dengan orang Denmark, laki-laki dan perempuan memiliki hak waris yang sama. Jadi ini satu alasan aku lebih memilih menikah dengan bule.
Rasanya gimana punya suami bule?
Karena aku belum pernah menikah dengan orang Indonesia, jadi aku nggak bisa membandingkan ciiint. Di Denmark perempuan dan laki-laki memiliki posisi yang sejajar. Bahkan Denmark termasuk negara terbaik kelima di dunia untuk kesetaraan gender menurut World Economic Forum’s Global Gender. Ke 4 negara lainnya adalah Islandia, Finlandia, Norwegia, dan Swedia. Suami selalu tanya pendapatku tentang apa saja, dan aku berhak untuk menolak bila aku tidak setuju. Saling tukar pendapat dan berargumentasi merupakan hal yang wajar di rumah tangga. Suami juga tidak segan-segan untuk meminta maaf bila dia salah, dan akupun demikian.

Masak yang enak ya bang 😉

Si abang masak pizza untuk makan malam
Pria Batak kebanyakan gengsi untuk turun ke dapur, masak, nyuci piring, nyeterika, ngurus anak dan beres beres rumah *Hayoo ngakuuu 😜 Aku nggak menyamaratakan kalau semua pria batak itu begitu. Tapi ini dari yang aku saksikan sendiriloh. Di Denmark, laki-laki biasa turun ke dapur. Urusan dapur dan rumah tangga itu tanggung jawab kita berdua. Suami masak, belanja ke pasar, beresin rumah bahkan ikut bantuin jemur kain. Di Denmark, tidak hanya Ibu melahirkan yang mendapat cuti melahirkan, suami juga dapat jatah, jadi suami juga ikut merawat bayi.
Trus sekarang jadi WNA?
Lah ini pertanyaan edan. Nikah dengan bule, nggak serta merta jadi warga negara asing non. Untuk mendapatkan ijin tinggal aja rempongnya minta ampun, dan prosesnya lama, ganti kewarganegaraan pula. Nggak ah, aku masih WNI!
Nggak ada niat ganti warga negara Dew?
Mungkin, kalau seandainya Indonesia berubah jadi negara konflik.

Pulang kantor suami bawakan bunga…ini mukjizat pemirsa!
Bule itu romantis ya Dew?
Yang ini jawabannya relatif. Suamiku nggak ada romantis-romantisnya. Ngasih bunga sih kadang-kadang aja, tergantung mood.
Kamu beruntung Dew, nikah sama bule, bisa jalan-jalan ke luar negeri
Ya iyalah, kan kampungnya suami di Denmark, kemana-mana dekat. But for your information, aku pertama kali keluar negeri itu bareng tanteku. Trus pertama kali ke Eropa karena lolos test pertukaran mahasiswa. Setelah nikah langsung cari kerja. Aku kerja keras biar bisa beli ini itu, kirim ke orang tua dan kalau ada sisa ya baru jalan-jalan.
Dew, cariin buatku dunk
Maaf cint, aku bukan biro jodoh. Udah ah itu dulu, bete ditanyain mulu..jangan ada yang tersinggung yee 😏
♥
Noda Luka
November 5, 2016Suamiku juga bule, tp dalam wilayah asia saja… gregetlah…
dewi
November 5, 2016He he he..greget kenapa mbak Noda? *penasaran
ayaspromenade
November 6, 2016Hi Mbak Dewi, mau OOT… barusan lihat pagenya nodaluka.com astaga Mbak Dian sungguh keren web nyaa. Udah gitu aja hehe.
dewi
November 6, 2016Iya mbak Aya, cakeep..:) aku aja ter wow gitu 🙂
Noda Luka
November 8, 2016hai mbak aya, terima kasih 🙂
Noda Luka
November 8, 2016rasanya beda saja mbak dewi…
dewi
November 8, 2016Pengen dengar bedanya dimana..:)
Ulfarick
November 5, 2016Punya anak juga jadi pikiran mbak untuk wanita seumuran aku,karena aku takut klo tdk bisa punya anak trs suami disuruh nikah lagi spt kebanyakan yg aku dgr dari pengalaman tmn”ku,..hehehe makanya aku tanya calon suami jg keluarganya dan mereka gak prioritaskan harus punya anak yg penting anaknya bahagia ya oke” aja… Dan ada bad story sama mantan yg sama” satu suku juga sih atau mungkin menurut laki” diindo aku gak masuk kategori wanita cantik kali ya.. btw selamat mbak lama juga ya hubungannya sebelum kejenjang pernikahan,,,senang dengernya..
dewi
November 5, 2016Semangat mbak Ulfa 🙂 I feel you. Aku doain semoga lancar sampe pelaminan yaa 🙂 undangannya yaa 🙂 atau sekalian aku photoin ya 😉
Ulfarick
November 5, 2016Amin mbak dewi
dewi
November 5, 2016🙂
rita Asmaraningsih
November 5, 2016Mba Dewi kalo punya anak pasti kece ya.. Yah namanya juga anak indo kan? Hehe
dewi
November 5, 2016Amiiin mbak Rita 🙂
Stella
July 13, 2018Hai mbak dewi suka bangett baca iniii, aku mau tau dong kalau misalkan hubungan kita dengan bule ga direstuin orang tua gmn? Andaikata mbak di posisi saya . Saya bukannya menjelek”an ortu saya namun faktanya mereka kalau tidak suka langsung disuruh cut contact gt. Sekian dan trimakasih
omnduut
November 5, 2016Sebentar, aku mau komenin watermarknya dulu : BAGUS BANGET 😀
Baca ini aku agak deg-degan, semoga selama chat sama mbak Dewi aku gak kelepasan nanya-nanya kepo hahaha, sepertinya sih nggak. Boro-boro minta cariin jodoh orang sana, yang ada aku yang ditawarin hahahaha aseeeek.
Aku suka kehidupan orang barat itu ya yang simpel itu mbak. Udah sering banget aku baca di buku/blog bahwa suami-istri saling bantu dalam segala urusan. Jadi inget celetukan abang sepupuku, “abang kalau turun ke dapur, turun harga diri abang sebagai suami, Yan” dia ngomong gitu sambil ketawa ngakak. Ewww nggak banget kan?
Suka banget tulisan ini. Dan yakin, yang baca juga pasti seneng bacanya ^_^
dewi
November 5, 2016😀 ha ha ha…kamu mau nanya apa tadinya Har? 😀 ah kamu ..kayak baru kenal kemaren ajaaa 😀 monggo ditanyalah, kayak aku sering gangguin kamu 😛 ha ha ha ha
Ya gitu deh Har, aku ceritakan berdasarkan pengalaman pribadi kayak mana di adatku, tapi ada bbrp yang sepertinya tidak suka, yo weslah 😀
omnduut
November 7, 2016Hahaha gak ada yang spesifik mbak. Tapi emang aku selalu penasaran proses bagaimana pertemuan dua orang yang pada akhirnya memutuskan untuk hidup bersama. Nggak melulu orang lokal dengan asing, siapapun sih, suka denger cerita2 mereka. Buku bertema itu juga aku suka baca 🙂
Pink Traveler
November 5, 2016Cariin aku bule dong mbak #langsungunfriend hahaha
dewi
November 5, 2016😀 nggak lah Na…lempar menyaan!!!
Nengbiker
November 5, 2016Pizzanya kayaknya wenak gituu.
dewi
November 5, 2016He he he…embeeer…maknyoos..tapi lebih enak nasi rendang maaak 😀
Emanuella aka nyonyamalas
December 10, 2016Duh komen nasi rendang ini epic bgt kak dewwwww!!!!
Vera
November 5, 2016Aku ngakak bacanya mba 😀 . Kayaknya sistem ortu batak itu kurang lebihnya sama ya, pingin anaknya jadi pns. Dari dulu jg kalau diisengi diajak nikah sama pariban langsung mewek, pinginnya sama bule hahaha. yg aku suka dari bule ya kyak yg kamu bilang mba, cara berpikirnya lebih luas dan gak gengsian. Btw, suaminya dikasih marga gak sih mba pas nikah dulu ? soalnya tante ku (yg non-batak) wktu nikah dapat marga, yg cowok gitu juga gak sih mba ?
dewi
November 5, 2016Hello maaak…suami marga Saragih. Mak sama bapak minta diadatkan, dia nggak keberatan…namanya menghormati orang tua ya…
Fanny f nila
November 5, 2016Mbaaàa kita sama ih pdapatnya ttg suami batak :p. Aku jg batak mba.. papa mama ku batak.. tp aku ga prnh mau pacaran apalagi nikah ama sesama suku :p. Gara2nya ya aku tau co batak kebanyakan nuntut anak co, kayak papaku tuh.. sampe anak k4 br dapet co. Aku ogah dpt suami gitu.. makanya aku lbh milih solo utk jd suami :p. Lbh kalem dan bisa nyeimbangin aku yg lbh emosional 😀
dewi
November 5, 2016Jadi sekarang sudah bisa duduk manis gitu 😀 ha ha ha…aku suka banget gayanya orang Jawa mbak Fan..teman dekatku juga dari Solo…tutur katanya , sifatnya lembuut 🙂
monda
November 5, 2016ha.. ha… banyak yang kepo ya Dew…?
aku keponya ini aja deh soal ijazahmu bisa dipakai kerja di sana? ada penyesuaian ?
kalau dalam negri kan tenaga medis lulusan luar harus ikut penyesuaian dulu
dan juga 2 temanku drg lulusan dalam negri pindah ke Amrik ikut suami ijazah drgnya nggak terpakai, harus ikut pendidikan lagi
yang nggak mau kuliah lagi cuma bisa kerja sebagai tenaga administrasi atau jadi perawat gigi
dewi
November 5, 2016Waktu itu mereka hire dulu, baru semua ijazahku dicek, Trus ya udah sama kt mereka sistemnya..Tapi itu di Greenland. Di Denmark ini aku harus ikut tes. Masih nunggu info dari Depkes 🙂
Iya, banyak sih yang akhirnya kerja nggak sesuai dengan background di Indonesia..Sayang memang 🙂
shujindakara
November 5, 2016gak dapet pertanyaan itu ya….gak sayang? udah susah-susah jadi PNS? soalnya itu sering ditanyain ke saya, padahal suami saya bukan bule :p
dewi
November 5, 2016Ada, banyak banget malah yang nanya itu terutama teman kantor 🙂 Mbaknya keluar juga kah`?
erickaregy
November 5, 2016senasib mbak kita 🙂 tapi kita bahagia ya mbak meski banyak yang mencibir hihii .. kita tidak pernah tahu jodoh dengan siapa .. meski kita mati-matian cari bule, kalo gak jodoh ya ga bakal ketemu, dan begitu sebaliknya mati-matian cari orang jawa, sunda, madura, indonesah 😀 tapi ya kalo ga jodoh ga akan ketemu .. pls deh teman-teman jangan asal judge hehe ehh curcol
dewi
November 5, 2016Eh mbak Ericka suaminya bule mana?
erickaregy
November 5, 2016dari Belanda mbak 🙂
dewi
November 6, 2016Haah…negara mantan 😉 dimana skrg mbak tinggalnya, kali aja kt bisa meet up ya
erickaregy
November 6, 2016hahahaha boleh2 mbak .. skr masih di Indonesia 🙂 masih proses u/pindah ke belanda
dewi
November 7, 2016Lah aku kira kamu udah di Belanda loh say 🙂
Anita Makarame
November 5, 2016Jawaban yang paling jitu adalah JODOH, ya Mbak. Haha
Kapan2 boleh nih suami kita masak bareng, Mbak. Hehe
dewi
November 5, 2016Hello maaak ..boleh banget maak…dimana kita jumpa mak? 🙂
Nunung Yuni A
November 5, 2016Aku sih naksir jepretannya mbak Dewi.Keren keren ya. Foto ngeluarin pizza aja kok kelihatanya keren dan bagus ya. Foto bunganya juga. Bagus-bagus mbak jepretannya..
dewi
November 5, 2016Ha ha ha..makasih mbak Nung 🙂 jadi berbunga2 nih 😀
rita dewi
November 5, 2016Dulu… duluuuuu sekali. Saya pernah punya cita2 menikah dengan bule. Terserah mau dr negara mana yg penting bule. Muehehehe. Ternyata dikasih Tuhan jodohnya sesama jawa tulen hihihi…. yasudah sik. Terima aja. Yg penting bahagia. Hahaha….
dewi
November 5, 2016Iya mbaak, sudah itu jodohnya 🙂 yang penting bahagia, dan sehat selalu. Sama bule juga banyak yang berakhir kisruh 🙂
Dewi Ratih Purnama
November 5, 2016Nah iyaa klo nonton film asing sering ada adegan cowo masak,ternyata emg biasa yaa suami ikut ngedapur.. Masak pun jadi asik dan gampang keliatannya… Itu pizzanya gede banget dew 🙂 enyaak. Fotonya keren2, cerah banget
dewi
November 5, 2016Hi mbak Dew..iya, suami doyan masak…kadang kt malah kayak kompetisi gitu makanan siapa yang paling enak 😀 Makasih ya mbak buat pujiannya….sun dulu aah xoxo
Mamizeno
November 5, 2016Dulu pacar asli Batak semua…Ada brp ya? Tapi yg ketemu belagu semua…ha..ha…katanya aku yg terlalu tualah..kurang cantik lah..kayaknya semua main fisik…nggak banget dah…akhirnya banting setir..mobil kali..ha..ha..masa sih gk ada cowok g mau…dan janji dlm hati gk mau sm org Batak…ha..ha..cari bangsa lain aja…eh jd curhat…untung ada abang bule yg baik hati dan tidak sombong…halah…Puji Tuhan Desember thn ini 8 thn pernikahan…amin..Sukses buat Dewi..GBU.horas
dewi
November 5, 2016Huaaaa…senang aku bacanya ..selamat anniversary yang ke 8 nanggi 🙂 Tuhan memberkati <3
Flowrence Otmian
March 26, 2019Soo sweet kakk.. aku juga kadang alami gituan. Dan i hope dapat bule aplgi bule jerman. I think their culture makes sense for me. Salam dari aku boru Samosir. Horas! ^^
dewi
March 26, 2019Horas, salam kenal juga Flowrence …semoga berjodoh ya…
monalisadeborah
November 5, 2016Mbak, ini salah satu pergumulanku juga lho mbak dew..karena ngeliat sendiri dari keluarga batak gimana..selama aku di keluarga besar yang maradat banget aku kadang kurang nyaman karena mereka kayak begitulah mbak dew kadang memaksakan kehendak demi adat dan bener kadang sampai ada juga yang maksain ngirit hidup demi pesta adat -_-”…aku juga kesel kadang wanita tuh kayak di kelas duakan gitu di dalam adat. Aku prinsipnya sama sih, mau suami atau istri saling kerja sama dalam membagi pekerjaan rumah, paling ga suka liat pria nyantai2 doang dirumah dan berprinsip kalo kerjaan rumah tangga dan ngurus anak itu semua beban istri.
dewi
November 5, 2016I feel you Mon…makanya aku jujur sih ditulisan ini. Apa adanya. Ya begitulah di adat kita. Masih susah,ketua adat bisa marah kalau kita keluar jalur. Keep praying dear, siapapun jodohmu, mau itu orang Batak atau bule, sudah diatur sama Tuhan 🙂
Dedy
November 5, 2016Trima kasih tulisanny bikin saya jdi bikin bangga sama ortu krn selama ini aku didik utk bs ngerjain semua urusan rumah tangga walau diriku laki-laki, tdk ada beda dng wanita. Trnyata didenmark sprti itu ya…. terima kasih trima kasih
dewi
November 5, 2016He he he..kece ah mas Dedy nya suka beberes urusan rumah..salut! 🙂
Vita Masli
November 5, 2016Jdi Nielsen itu dri nama belakang suami,mba? Hahshaha awalnya kupikir kerjanya di AC Nielsen loh.. hahahaha
dewi
November 5, 2016😀 hua ha ha ha ha ha….kocaak 😀 Iya itu nama belakang suami..tadinya mau ditambahi nama tengahnya juga karena itu juga marga, tapi semak banget di passport 😀
indriyas
November 5, 2016sudah tertutup pintu untukku skarang, ga berani lirak lirik lagi hihihi apalagi ngilirk bule
dewi
November 5, 2016Ha ha ha..udah taken ya mbak Indri 🙂 setialah mbak 🙂
fransisca anetzeder
November 5, 2016Dewiiiiii…!tulisan ini “aku” bangeet,tryt pengalaman kita sama,sama2 dikepoin org2.ternyata isi “kepala” kita sama,knp akhirnya memilih suami bule.bukan krn pgn tinggal di luar negri.maap nih yee,klo mau ke LN aja sih,ga perlu nikah sm bule,kita jg mampu sndri yaa cyiin…tp krn emg jth cinta nya sm bule&cocok nya sm laki laki yg kebetulan bule.tryt kita sama jg,bahagia dan nyaman dgn suami bule kita,yg memperlakukan laki laki dan perempuan setara….Thanks God!
Anyway btw busway…keep writing sist!! kisses from Deutschland
dewi
November 5, 2016Love you babe..senang banget baca komenmu ini dan thanks ya buat chit chat kita malam ini…ooh I love you so much 🙂
Hastira
November 5, 2016sebetulnya semau tergantung diri sendiri, nyaman bersamanya lets go
dewi
November 5, 2016Embeeer….lets go ajaah 🙂
Sri
November 5, 2016Aduhhhh… Cari pria bule kmn???
Sesudah bercerai dengan batal totok???
Waktu gadis punya pacar swiss…. Benar emak nantang habis… Jadi deh dng batak totok….
Sekarang parahhhhhh
Saya malah pacaran ama Bahrain?
Tapi ngak fanatic Dan cool….
Ada saran ngak???
Ha ha ha
dewi
November 5, 2016Ha ha ha..sarannya?? dijalanin ciint…jodoh itu rahasia tooh 😉 bisa nerima, nyaman dan ada damai sejatera kuncinya nya sih menurutku 😉
MEI WULANDARI
November 5, 2016Mbak salam kenal ya, aku Mei dan baca tulisanmu ini dari awal sampai akhir. Wow amazing.
Mb Dew dl pertukaran pelajar keren.
Oh itu ya alasan nikah sama bule aseeek. Pizza nya enak sepertinya
dewi
November 6, 2016Hello mbak Mei, salam kenal juga…Makasih ya udah berkunjung 🙂
Reni Dwi Astuti
November 5, 2016Menarik ceritanya…kebanyakan baca2 cerita ttg suami bule itu emang care banget sama urusan tetek bengek di rumah…mgk krn disana nggak ada sistem patriarki kayak di Indo ya…dan kesadaran kesetaraan gender sdh mengakar disana… saluut mbak…semoga mjd keluarga yg bahagia selamanya
dewi
November 6, 2016Amiiin…makasih mbak Ren..kebanyakan sih begitu mbak bule2 disini, dikarenakan juga mereka udah hidup sendiri ketika mereka sudah bisa cari pekerjaan sendiri dan sewa flat..
Elnienesia Meirinza Putri Dewa
November 6, 2016Ah mbak, lucky of you! I wish they guy that I like since 6 years ago would’ve same feeling like the way I do
dewi
November 6, 2016Sekarang gimana mbak El? masih ada kontak ? *eh kok jadi penasaran 😀
Elnienesia Meirinza Putri Dewa
November 12, 2016Masiihhhh :))) he’s been so helpful like an angel without wings. Kayaknya komen kolom nggak cukup >.< *lalu pengin curhat
Tapi beda umurnya jauh memang, beda 27 tahun, mbak. Dan kayaknya itu jadi concern dia. Karena aku pernah bilang suka sama dia ditahun pertama kita kenal dan itu yg dia blg, and he expected me to think him like a brother, uncle, whatef lah ya itu. Because the age. Tapi sekarang kita masih berhubungan krn kerjaan. Cuma ya memang he's too good to be just friend as I said so. Dan aku masih belum bisa move on eventhough udah beberapa kali pacaran dgn org lain. Should I tell him again the way I'm feeling about him?
Oiya aku udah follow/subscribes blog dirimu. Thank you for following me too ^ ^
dewi
November 12, 2016Kalau mbaknya siap menghadapi semua konsekwensi beda umur, ya maju saja, Yang berhubungan dengan hati dan perasaan emang hak setiap orang. Kalau mau jujur ke dia, ya kasih tau aja biar nggak mengganjal. Yang penting udah terbuka 🙂
Hilda Ikka
November 6, 2016Huweeee bikin iri. Aku pun sebenernya pingin nikah ama bule, tapi yaudalah dapet jodohnya orang pribumi. Disyukuri saja
dewi
November 6, 2016Iya mbak..yang mana juga oke kok…Selama pendamping kita itu orangnya penuh kasih dan sayang 🙂 itu lebih dari cukup.. 🙂
Wendy Febrianty
November 6, 2016kaaakkk… cariin buat aku donkk… buakakakakkkkkkkk
Wendy Febrianty
November 6, 2016selalu suka kalimat2 terakhirnya… kaaakkk… cariin buat akuu donkk buaaakakakakkkkkkk
dewi
November 6, 2016Ha ha ha ha….kalau ada stok pasti di woro woro 😉
Adhi Artadhitive
November 6, 2016Kalo mbak dewi nikah sama bule, aku sebenernya juga pengen sih punya calon diluar indonesia…
biar makin sering keluar2 gitu… tapi mikir lagi… buat makan aja susah apa lagi buat ngumpain si dia…
Yang terpenting langgeng terus deh buat mbak dewi,..seru baca ceritanya
Salam kenal …
dewi
November 6, 2016Salam kenal mas Adhi 🙂 trus sekarang calonnya udah ada ? 😉 penasaran 😀
prananingrum
November 6, 2016penasaran ma abang bule nya mbak..fotonya kok dipotong he3….dulu aku pingin banget punya suami bule kayake romantis gitu ya, kalau naik mobil dibukain pintu duluan he3 :). ditempatku soale banyak bule bersliweran mbak.tapi tidak berjodoh dengan bule.jodohnya ma orang indo aja
dewi
November 6, 2016Hello mbak ..Makasih udah berkunjung yaa..senang banget 🙂 Si mas malu kalau aku photo trus dimasukin ke blog atau sosmed..mana adiknya juga gt..nggak pernah mau di photo 😀
sarah
November 6, 2016Akhirnya bisa juga kukomen disini. Dah berapa x gagal trus. Ternyata prosesnya lama juga ya jeng. Salut sama Abang bule, tetep setia menanti#cuit..cuit..
Abang bule nggak diajarin buat masak2an lokal jeng? Sambal Tuktuk Kalo dibuat disana pas musim dingin gitu kayaknya enak tuh, maknyos. Tambah keren deh si Abang. Hahahaha.. Ngomongin soal cowok, kayaknya hampir semua rata2 cowok kayak orang bataklah. Mantanku orang Jawa asli, tulen. Tapi kelakuannya kayak orang Batak lah, lebih kurang sama dengan. Bikin capek hati #upss, jadi curhat
Btw, bagian akhir nih kukomen, jika, Kalo, seandainya, jikalau dirimu ada niat berubah pikiran, aku daftar 1 ya jeng. Wkwkwkwk #dilemparisepatu,kabuuur..
dewi
November 6, 2016Ha ha ha ha…sepatu emas ya aku tangkap 😀
Suami bisa masak, kadang dia masak rendang, sup Thailand dsb. Ya cowok Batak, rata rata begitu sih yang aku lihat, mungkin karena udah didikan dari budaya ya …
sarah
November 28, 2016Pinter bikin sup juga ternyata ya Abang bule. Tambah plus lagi tuh. Kalo cowok Batak /yang kebatakan #upss,maaf biasanya alergi turun ke dapur. Apalagi bantu bantu di dapur, beuh mending baca mereka. Kalo kupikir mungkin karena mereka liat ortunya yang laki gitu kali, jadinya ngikut. Karena menurutnya itu benar #meniru
Dewi Adikara
November 6, 2016lucu dan asiik.. mbak dewi bagi pizzanya dong.. semoga selalu bahagia dengan suami, kalau saling bantu memang rasanya lebih bisa menikmati hidup:-)
dewi
November 6, 2016Hello mbak Dew..suka pizza ?? Gampang banget buatnya mbak 🙂 lebih susah buat rendang 😀 Amiiin…makasih doanya ya sayang 🙂
Dewi Adikara
November 6, 2016iyaaa mbaa… suka banget pizza homemade, Mamaku dulu suka buat pizza.. jd kangen n pingin belajar.. klo rendang aq jadi penikmat aja soalnya byk yg blg susah buatnya.. hihihi..
dewi
November 6, 2016Ha ha ha ha…aku juga mau belajar buat rendang padang ya cetar itu..selama ini rendang biasa2 aja ..
Dewi Adikara
November 6, 2016klo berhasil share ya mbak:-P
dewi
November 6, 2016he he he he…maluu
@eviindrawanto
November 6, 2016Ngakak membaca tulisan Mbak Dewi. Jadi banyak banget yang heboh dirimu nikah dengan bule ya mbak. Sebenarnya aku juga tipe orang kepo an, Kok bisa ya si anu menikah dengan bule, ketemu di mana? Untungnya kepo nya aku tidak pernah keluar, terhalang oleh membayangkan pada diri sendiri. Sebab aku juga tidak suka ditanya hal-hal yang terlalu personal ..:)
dewi
November 6, 2016He he he..aku sih bisa memaklumi karena aku juga dl begitu mbak..tapi semakin kesininya, makin diusilin ternyata sakit banget 😀 aku pikir kalau setiap orang pernah berpengalaman denga n gegar budaya, aku percaya cara berpikir mereka senantiasa akan diubahkan 🙂
Ratri
November 6, 2016Hi mbak Dewi, setelah kubaca memang perjuangan ya kalau berjodoh sama orang bule, tapi seneng happy ending, hehe. Dulu sempet kepingin dapet jodoh bule, tapi apa daya kepincutnya sesama pribumi dan belom ke pelaminan #ehgimana.
Oiya, gara-gara liat foto pizzanya perut langsung kroyokan, hehe…. salam kenal yaa
dewi
November 6, 2016Hello Ratri sayang…makan dulu gih 🙂
Kalau udah jodoh ya lanjut toh neng 🙂 Yang penting langgeng dan rumah tangganya bahagia..itu sih intinya 🙂
Laila Purba
January 3, 2018Absolutely agree sm pernyataan kakak, kalo org Batak slalu rieweuhh soal adat molo lao marpesta. Aku jg dr dl sampe skrg harapan nya ga usah nikah sm yg org Batak. . Tp, who knows …?
Btw kakak boru apa..?
cerita4musim
November 6, 2016Sepertinya Q&A nya mewakili banyak binbul ya Dew 🙂
Mesti stok sabar banyak deh buat yg nanya2 kek gini…
dewi
November 6, 2016Binbul..baru tau singkatan ini 😀 ha ha ha..Bener say, extra sabaar 🙂
lennyromauli
November 6, 2016Postingan K2 yg terakhir aku bgt Ka..
Curhat ya Ka..
Aku sangat suka adat istiadat krna merasa itu adalah bagian dr kekayaan Indonesia, tp kalau berlebihan dalam aplikasinya malah engga suka Ka.. Bahkan seandainya aku menikah dengan org Batak, aku ingin pernikahan yg sederhana, engga pakai sasak plus melatinya (kalau melatinya aja mau) dan kebaya plus songket Palembangnya.. Cukup pakai kain/asesoris adat Batak saja.. Aku akan ngomong gt sama calon suamiku (jika dia Batak) Ka.. Hahaha..
Aku pernah punya “Abg2” org Batak Ka..
Dia sih rajin masak, tp pernah tertulis olehnya dalam percakapan bahwa nanti isterilah yg harus memasak untuk suami, kan jadinya males liatnya Ka.. Mending ngomongnya pake bumbu candaan, rasanya sih dia serius..
Akhirnya kita break krna dia super cuek dan sering tidak tepat janji.
Saat di PT, aku mengenal beberapa teman yg lanjut kuliah dan pertukaran di LN. Rasanya senang sekali, apalagi punya teman bule (pacar kalau bisa).
Krna belum kesampaian belajar di LN, saya lanjut sekolah lagi dgn harapan bisa ke luar entah dalam rangka riset atau rangka yg paling tipis sekalipun.. Hahaha.. Dari sanalah aku bermimpi ingin punya suami seorang bule. Umur sih engga masalah buatku krna aku menyukai yg lebih tua dariku. Yg si abg Batak malah beda lebih dari 15thn Ka..
Keluarga sih umum lah ya Ka..pengennya aku sama Batak jg. Aku pernah seloroh dgn Namboruku (yg kuanggap mamaku) gmana seandainya aku menikah dgn bule. Jawabannya fantastis, “Gpp lah, kan blm ada keluarga kita yg nikah sama bule” Kocak..
Dgn keadaan skrg, aku selalu diingetin ttg sudah punya pacar atau blm, jgn tinggi2 kali sekolah krna takut pria2 minder, ingat usia, usahakan cari yg PNS/BUMN.. Hmm..
Pastilah aku pengen punya pasangan, tp belum jodoh mau gmana..
Cariin dong Ka… *lempar email bule
(Biar samaan)
dewi
November 6, 2016Wah..bacanya sambil teringat curhatan beberapa teman, dan pengalaman pribadiku sendiri sih Las..Dalam budaya kita, adat Batak memang kita diingatkan jangan sampai kita melawan arus. kalau nggak nanti keluar, na so maradat do ho! Tuduhan kayak gini kan nggak enak banget yaa…Well I wish you the best buat cita cita melanjut ke luar yaa..Siapapun pilihanmu untuk berumah tangga, pastikan kalau dia adalah yang terbaik, dan tau how to treat woman right 🙂 Have a blessed day dear 🙂
April Hamsa
November 6, 2016Seru mbak kisah cintanya, sampai akhirnya nikah ma WNA 😀
dewi
November 6, 2016He he he..gitu deh mbak..:) habisnya banyak yg kepo siih 🙂
denaldd
November 6, 2016Seru Dewi baca ceritanya. Tahun 2002 sudah jadi PNS, aku masih kuliah tahun segitu hehe *lah bahas umur haha. Aku dulu juga niat banget ga pengen kawin sama orang Jawa, padahal aku Jawa. Entahlah, ga sreg aja sama lelaki Jawa, makanya 3 kali pacaran sama Batak, 1 batak nyaris nikah kami (marga Siahaan). Tapi semua terhalang Agama. Eh ndilalah kok dapat bule. Dijalani aja meskipun musti meninggalkan kerjaan jadi dosen (sudah ngajar beberapa kali, tapi belum pengangkatan PNS) sebelum lulus S2. Pas dilamar suami, sudah dapat beasiswa S3. Makanya waktu itu jawabnya lama. Musti mikir panjang karena ngelepasin karier. Pengorbanannya memang besar ya kalo ngikutin suami. Orang ngelihat seneng2nya aja. Aku juga banyak lho Dew yang nanya2 tentang kisah ketemu suami, mereka minta aku nulis di blog. Akunya males, biar mereka penasaran haha. Malah ada yang nanya kami menikah secara agama apa, suami agama apa, suami sunat apa ga, duh pokoknya banyak banget deh pertanyaan aneh2. Kujawab sih, tapi ga kujawab langsung. Malah jawaban pengandaian haha. Biarin makin kepo.
Btw Dew, yang ttg komen di blogku ga bisa2, sesuai email balasanku ke kamu, aku bener2 ga tahu kenapa. Karena blog kami memang ga ada settingan khususnya. Soalnya yang lain bisa2 aja komen. Jadi aku bener2 ga tahu kenapa kamu ga bisa komen.
dewi
November 6, 2016Hello Den sayang..kamu cetar banget ..udah S3..trus pie? nggak disambung di Belanda?
Wah, kalau jadi kian sama orang Batak, mar eda lah kita ..ha ha ha…Aku dulu sukanya liat orang Manado, atau Jawa Solo..bule ya kalau ada yang mau aja waktu itu..nggak neko neko lah mimpi ama bule..Ya puji Tuhan ada yang lamar 😀 walau tantangannya buanyaaak….Aku PNS thn 2003 say..kenal suami 2002.
Trus mengenai komen di blogmu, aku udah 4 kali coba komen ..pas aku komen, dia muter2 gitu sampe lama..aku liat yg lain kok bisa komen ya..ntar aku coba lagi, trus kasih screenshoot deh ke kamu Den…
denaldd
November 6, 2016Ga jadi kuambil Dew S3 nya. Dengan berat hati kulepaskan. Duh padahal kalo diingat2 sayang banget. Perjuangan setengah mati itu dapetnya. Musti ngelobi professor2 di sana buat jadi supervisorku. Ehhh begitu dapat, beberapa bulan kemudian ketemu suami. Buyaarrr segala rencana masa depan yang sudah dibangun di Indonesia. Aku sampai dipanggil Dekan karena nolak beasiswa itu haha. Ya pegimana Pak, namanya masa depan ga ada yg tahu pastinya. Tiba2 jodoh diturunkan Tuhan haha. Sekarang kepikiran mau kuliah lagi Dew, tapi ga S3 dulu. Mau ambil S2 lagi. Tapi sambil cari kerja tetap juga karena sekarang parttime. Ya sudahlah, jalani aja. Sampai dosen2ku di sana bilang : kalo ga dapat kerjaan di Belanda, di kampus masih butuh dosen haha. Dan bos2ku di kerjaan sebelumnya juga sering kirim email bilang : kalo ga betah di Belanda, posisi di kantor masih terbuka lebar huahaha mereka menggodaku.
dewi
November 6, 2016Betul itu pak dosen. Yang pasti pintu jangan ditutup.. Kali aja ntar bisa jadi dosen tamu ke Indonesia..Dosenku soalnya ada yg gitu..dia sering ngajar juga ke Eropa sesekali…
Ambil jurusan apa say? Aku salut kali lihat perempuan Indonesia yang tetep semangat mau kuliah..Maju Den, aku sorakin dari sini..;) Harumkan nama keluarga ..Mereka pasti bangga sekali 🙂 eh udah aku email ya 🙂
denaldd
November 6, 2016S1 statistik. S2 teknik industri. Nah rencananya mau ambil s2 di belanda sini jurusan strategic product design karena jurusan ini sudah kuincer sejak dulu kala dan ada hubungan sama kerjaanku yg di Jakarta dan tesis ku s2 kemaren ada hubungannya juga. Jadi mau memperdalam lagi. Suami saran supaya aku langsung s3 aja, tapi aku belum sanggup haha. Belum seniat itu, ntar lah pelan2 kalo niat. Hahaha aku orangnya suka penasaran Dew makanya pengen belajar ini itu. Aku juga suka kagum lho sama perempuan Indonesia yang kerja di LN, apapun bentuk kerjanya dan dalam bidang apapun. Nah kayak kamu gini bidang kesehatan, juga kukagumi Dew. Keluargaku banyak yg kerja bidang kesehatan. Dulu aku nyaris masuk kedokteran, tapi ga jadi. Otakku ga kuat kayaknya haha mending itung2an aja. Tahu diri akunya. Sukses selalu juga ya Dew buatmu. Kalo ga keberatan, boleh diceritakan ttg seluk beluk kerja di sana atau seluk beluk cari kerja. Jadi ada gambaran 🙂
dewi
November 6, 2016Ih keren banget jurusan Statisik. Itu kelemahanku waktu kuliah dulu 😀 ha ha ha..pusing banget belajar Statistik. Hebat kamu Den! Sukses juga buatmu sayang…Ntar aku ceritain di blog ya yang bagian itu. Makasih banyak buat masukannya…Have a great day Den 🙂
Rosanna Simanjuntak
November 6, 2016Dulu aku juga punya pengalaman pahit tentang cowok Batak. Tetangga di sebelah rumah suaminya sangat kasar apalagi saat marah sama anak, isi kebun binatang keluar semua. Karena rumah kami nempel dan dari kayu, jadi bisa dengar. Intinya, pikiranku sudah negatif sama cowok Batak alias kagak selera.
Ternyata aku salah, suamiku sekarang dari Tapteng sih, sama kayak si Abang, mau ke pasar dan bantu kerjaan rumah… sesekali 😀
Hampir 25 tahun sekarang, Alhamdullillah…
Banyak suka-dukanya. Apalagi saat 7 tahun belum dapat momongan.
Jadi pengen buat postingan 🙂
dewi
November 6, 2016Tuh kan, kita yang cewek batak setuju …yg tersinggung ada sih beberapa, udah aku delete…ha ha ha…terutama yang cowok batak kak…Puji Tuhan lah suami kakak baik dan sayang istri…Yang kek gini kan jarang kali kak…bisa dihitung lah…Mana kakak lama dapat momongan pula 7 tahun! wah…luar biasa..
Buat kak postingan ttg kisah percintaanmu 🙂
Ratna Dewi
November 7, 2016Sahabat dekatku juga menikah sama bule tapi Amerika dan mereka tinggal di Amerika sekarang. Memang katanya banyak orang jadi ‘kepo’ ketika punya pasangan bule. Apalagi pas masih pacaran.
dewi
November 7, 2016Oh ya mbak..salam buat temannya ya mbak Ratna.. 🙂 sesama pelaku kawin campur sama sama ngerasain diusilin 😀
Sandra
November 7, 2016Mba Dew, poto2nya aseli keren, pake kamera aposeh? #salfok XD
Bule or Indonesia kalau jodoh ngga kemana yess… Aku baca banyak orang2 yg penasaran bersuamikan bule kl aku dulu malah seneng sama orang Jepang, tapi ya kagak jodoh ya udah siih dapetnya Indonesia ajah & tetap bersyukur 😀
dewi
November 7, 2016Hello San..aku pake Nikon.. 😉 Thanks buat pujiannya 🙂
Semua sama aja ya San..mau wn apa saja, yang penting sama sama sayang lah 🙂
Yessi Greena
November 7, 2016Tapi memang udah jodoh itu kurasa…hehehehhe…
Aku juga agak ribet kutengok adat-adat Batak ini, kan. Massam-massam….tapi kadang-kadang rindu juga awak.
Untunglah awak dapatnya orang Jawa 🙂 Ribet juga sih, tapi ga terlalulah dibandingkan dengan adat kita.
dewi
November 7, 2016Ha ha ha..pas mai .. 😀 banyak kali tetek bengeknya..duuh nggak masuk akalku kadang… 😀
imeldasutarno
November 7, 2016mbaaak, foto-fotonya juara ih…..Btw muka mas bulenya kok ndak pernah dimunculkeun di posting sih? #kepo
dewi
November 7, 2016Makasih mbak Imel 🙂 si masnya pemalu mbaak…mohon maklum yaa 😛 tapi di fb ada kok photonya 🙂
Ditaa
November 7, 2016Mbak Dewi lucu banget sih ngebandingin bule sama Batak. Aku sih pacar, ga masalah mau ras atau etnis apa saja. Tapi yang penting prinsipku adalah: Think globally, date locally 🙂
dewi
November 7, 2016Aseek think globally, date internationally 😀 hua ha ha ha ha….For personal reason aja mbak Dit 🙂
Mia Halsen
November 7, 2016Horeeee… Aku masih PNS lhooo…
dewi
November 7, 2016Ha ha ha..enak duunk masih ada status disana…:D
iamnovimanik
November 7, 2016orang indo emang suka kepo kalo liat cewek lokal jalan ama bule mb, entahlah kenapa. padahal kalo buat aku ya sama aja, yg bedain chasing ama kesetaraan gender, apalagi di jawa, masih kental juga kok.
dewi
November 7, 2016Rata rata hampir seluruh Indonesia ya katanya begitu …
sarah eyie
November 8, 2016teman saya juga ada orang batak, dan memang bela belain habis2an hanya utk ikuti adat nya, dan demi nyenangin orang tua juga, akhirnya setelah itu mengeleuh kurang ini kurang itu.. ( tapi itulah tradisi ya, yang sebagian orang mungkin masih menjunjung tinggi ) ,namun untuk kak dewi, saya salut punya komit utk masa depan nya sendiri…Semoga langgeng ya kak sama suami dan keluarga ke2 belah pihak…..aku senang ngikutin cerita kak dewi selama di denmark…bukan pengen kepo loh, tapi apapun yang kak dewi ceritakan selalu asik untuk dibaca 🙂
dewi
November 8, 2016Amiin. Makasih Sarah sayang..Walaupun prosesnya panjang banget ya buat dapat restu..11 tahun! 😀 ha ha ha..karena aku bukan tipe pemberontak, takut banget ngelawan orang tua, jadinya ya didiemin aja waktu itu, makanya lama. Ya lega sih endingnya bisa begini…udah masuk ke 4 tahun usia pernikahan kita Sar..
Makasih yaa udah suka baca …rasanya puas banget kalau banyak yang mengikuti dan menikmati 🙂
Winda Carmelita
November 8, 2016Mbak, pertanyaan mendasar, si Abang tau emailnya Mbak darimana sih? Hahahaha … ‘Kan nggak sekantor ya? *minta resep agar dilirik oleh yang disebelah :))
dewi
November 8, 2016😀 ha ha ha ha…Setelah kita kenalan beberapa minggu, dia minta nomor telpon sama email mbak Win. Kaget juga waktu dia kirim email, karena dia aslinya waktu itu cuek banget, dan juga dia tau aku ada pacar waktu itu..
Good luck ya buat yang disebelah 😉
Emakmbolang
November 8, 2016Pertanyaan yg sama yg sering ditujukan padaku. Apa bedanya nikah sama orang indonesia? Trus aku harus jawab piye? Nikah ya satu, sama suami India, tahu bedanya gmn???? Hehehe
dewi
November 8, 2016He he he…kena juga ya mak 😀 mungkin kalau udah pernah nikah sebelumnya baru bisa ngebandingin ya mak 😀
Dee
November 8, 2016Aseeeeeek
dewi
November 8, 2016Ember ciint 😀
agi pranoto
November 9, 2016fotonya kenapa selalu stunning sih mbaaakkk adoohhh jadi gemezzzzz pengen tak jadiin wallpaper hueee
back to the topic, emang saya dulu nyari suami juga yang mindsetnya tidak terlalu adat mbak, karena ribet. untungnya dapet suami yang agak-agak liberal & gak terlalu mentingin adat meskipun adat jawa gak terlalu banyak nuntut ini itu tapi rasanya gimanaaa gitu.
dewi
November 10, 2016Makasih mbak Agi buat pujian cetarnya 🙂 kayak vitamin kalau dipuji 😀
Samalah mbak..aku juga males berurusan sama adat…karena seringnya terlalu complicated..bikin susah.
Enny Mamito
November 21, 2016Mbak Dewi juga sering masak masakan Indonesia disana, mbak?
dewi
December 4, 2016Baru liat ini komen, maaf mbak 🙂 saya setiap hari masak mbak..setiap hari mostly masakan Indonesia..kadang saya masak makanan Danish juga, Italia juga atau Mexico…tp paling sering ya masakan kita mbak En.
Dewey Wulandari
November 9, 2016Mbak Dewi, tulisannya makin bagus Ihh, makin mengalir gaya berceritanya, apik banget..sukses terus yaa, lanjut nulisnya..
Aku bersyukur suamiku pun suka bantu-bantu dan terjun ke dapur, meskipun hancur lebur berantakan gak karuan endingnya
dewi
November 10, 2016Makasih mbak Dewey sayang…I need your support too biar makin bagus ya 🙂 thanks so much yaaa…..
Ha ha ha..samalah mbak, suami kalau udah action di daput jadi berantakan…
Arni
November 10, 2016Satu yang selalu kukagumi dari teman2 yang menikah dengan bule adalah kemampuan adaptasi terhadap budaya setempat, sekaligus melebut dalam keluarga baru yang sangat berbeda.
dewi
November 11, 2016Embeeer mbak Arni..susahnya kalau dapat bule yang bukan bahasa Inggris bahasa utamanya .. 😀 butuh perjuangan 😀
Mbak Arni, tadi aku main ke blog, belum ada ya postingannya?
Arni
November 11, 2016Eh, main ke blog yang mana nih, masa sih belum ada postingannya?
Arni
November 11, 2016Oalaaaah maaf. Salah naro link. Yang emak rempong memang belum update
Tapi khan mbak dewi udah main ke ngiringmelali.com
Sementara yang itu dulu deh 🙂
dewi
November 11, 2016Iya..mupeng diving ke Waktobi mbak 🙂 oh itu mak rempong mau buat blog baru? wah keren banget…
Arni
November 16, 2016Maunya sih gitu. Tapi belum sempet ngutak ngatiknya. Soalnya mau curhat2 geje kayaknya di ngiringmelali kok yo gak cocok hehe
nur islah
November 10, 2016Suamiku mirip bule dong ya, dia sering masak, bersih2 rumah, ke pasar xixixi
dewi
November 11, 2016Rezeki banget mbak Nur dapat suami kayak gitu..Jarang loh…:)
ranirtyas
November 11, 2016Mbak, bukan cuma orang Batak yang tidak mau turun ke dapur.. Di Jawa juga banyak yang seperti itu, tapi aku beruntung karena walaupun suami orang Jawa tapi beliau mau turun ke dapur (kalau di rumahnya sendiri).
dewi
November 11, 2016Iya, aku juga baru tahu, kalau ada banyak ternyata di Indonesia yang masih enggan turun ke dapur, kayak turun kastanya kalau bantuin istri masak dll.. 😀
Beruntung ya mbak, suaminya mau bantuin..
Rizka Alyna
November 11, 2016Saya nikahnya gak dengan bule mbak. Tapi dari awal menikah, saya sudah bilang kalau saya tidak cari suami yg kaya dg status sosial yang tinggi. Saya cari suami yang mau berbagi, termasuk berbagi tugas rumah tangga. Suami saya kebagian nyuci dan setrika baju. Saya menyapu dan ngepel rumah. Urusan masak dan cuci piring juga berbagi.
dewi
November 11, 2016wah ini kereeeen….baru kali ini ada yg cerita begini nih…Proud of you mbak Rizka! Bisa balance banget sama suami 🙂 cetar banget ya itu suami..salam yaa 🙂
Ery Udya
November 11, 2016Kalau tentang adat itu mah emang luar biasa.
Tapi gini-gini aku salut sama orang batak, hihihihi..
Sampai bertahun-tahun kerja sama dg orang batak, dan ya bagus.
Dan masalah bule, engkau mengingatkanku pada mantanku yang di Ausi, Mbak. Hahahahah
Sukses terus, Mbak.
dewi
November 11, 2016Bah ..ha ha ha..bermantan bule juga rupanya mbak…Semoga dapat jodoh yang terbaik ya mbak Ery..yang manapun sama aja, yang penting sama2 menghargai dan mengasihi 🙂
Makasih ya mbak, mbak juga sukses selalu ya 🙂
rani
November 11, 2016Cerita Mb Dewi langsung terputar bagai film di imajinasi saya hahaha *kebanyakan nonton film drama 🙂
dewi
November 11, 2016Ha ha ha ha..kok kayak drama mbak Ran… 😀
inda chakim
November 11, 2016mbk dewiiiiiiiii,
kocak bgd sih cerita jadiannya, jd mgkin si abang bule sdh punya benih2 cinta gt ya mbk sblum dikau menjomblo. cieeeee…ahay, 🙂
dewi
November 11, 2016Ahaaay 😀 ntahlah..sampe sekarang dia tidak mengakuinya loh…alasannya aku tomboy banget…
Annisa
November 11, 2016Foto-fotonya keren Mbak, tulisannya jugaa. Salam kenal ya 😀
dewi
November 11, 2016Salam kenal mbak Annisa…Makasih ya udah berkunjung 🙂
Observasi
November 11, 2016ngoahahaha kocak cerita jadiannya x)
Semoga bahagia terus, mbak 😀
dewi
November 11, 2016Amiiin 🙂 Makasih ya
Farida Sofwana
November 11, 2016Duuuh Mbak, mau komen harus susah payah nih saking banyaknya tamu…Hahaha…
Ternyata bukan sya sorangan yang cita-citanya péngin nikah dengan orang jauh, es alias banten o…:-D 😀
Farida Sofwana
November 11, 2016Sebagian teks kok ilang ya? Huaaaa….
Maksudnya, suamiku juga orang barat lho, Mbak. Bagian barat bagian jawa alias banten…Hahaha
dewi
November 11, 2016Hello mbak Farida..maturnuwun ya udah singgah 🙂 ha ha ha…biasalah mbak lagi habis hajatan, jadi rame…
Tulisan yang mana yang hilang ya mbak? saya cewek utuh semua ….
Bagian barat lah yah sama aja orang barat ya 😀 ha ha aha
CatatanRia
November 11, 2016butuh waktu 11tahun Mba wah so long, aku 4 tahun nunggu dikawinin aja berasa lama hihihi
btw suamiku jg suka masak malah lebih enak masakan dia daripada saya 😀
dewi
November 11, 2016Ha ha ha..penuh air mata itu maak..aku maunya asap malah 😀 ha ha ha..tp jadi anak yang patuh sama orang tua ya beginilah maak 🙂
Laki laki biasanya masakannya jauh lebih enak dari masakan kita yee
ZHARND
November 12, 2016Ada keinginan untuk punya pasangan yang beda kewaragnegaraan, biar nanti anaknya punya pilihan untuk menentukan kewarganegaraannya, hehe. Dan saya tuh paling suka belajar budaya baru yang benar-benar beda. Have a long last and happy marriage ya tanteee 🙂
dewi
November 12, 2016Makasih ya say..jangan tante dunk 😀 ketuaan 😀 ha ha ha …panggil kk aja… 😉 Jadi suka produk luar juga ya Zha…wish you luck ya 🙂
ZHARND
November 12, 2016Produk mana saja saya oke sih kak, yang penting jodoh sampai mati hehe. Cuma kalo sama produk luar kan pasti ada tabrak budaya juga, nah itu yang saya pikir bakal keren banget xD
dewi
November 12, 2016Betul. Kalau jodoh ya mana bisa kita tebak darimana datangnya..Sampek tabrak kambingpun 😀 ha ha ha ha
Mbak..blog mu kok nggak ada postingannya?
ZHARND
November 12, 2016Saya beneran lagi doa nih kak, siapapun jodohnya nanti, pinginnya tinggal di LN, ngelahirin di LN, biar di akte tempat lahirnya kece hehehe. Ada mba, kalau berkenan silahkan berkunjung ke zharnd.net hehe masih amatir nih…..
ZHARND
November 12, 2016Btw kak, saya masih imut, kelahiran 97 T_T jangan dipanggil mbak ._.v
dewi
November 12, 2016Iyeee…aku panggil nama apa?
ZHARND
November 12, 2016Iya panggil nama aja kak, nama saya Zahrah, artinya bunga 🙂
dewi
November 12, 2016Udah sayangku,,pake itu bisa. Udah aku follow dirimu dan aku tinggalkan surat cinta 😉 selera liat makanannya 🙂
Ah kamu mau dpt orang asing juga ya? udah ada calon?
ZHARND
November 12, 2016Makasih banyakk! *pelukhangatdariMalangberhujan* spt yg pernah kubilang kak, siapapun okay yang penting satu visi dan misi (yaitu menciptakan perdamaian dunia, hehe). Belum…………hehe *nyengir*
dewi
November 12, 2016Ha ha ha….semoga dapat jodoh yang tepat ya satu hari yang bener2 sayang dan punya satu visi dan misi. Amiiin
Namanya cantik banget..BUNGA 🙂
adeufi
November 12, 2016seru ya.. suamiku bukan, bule.. tapi semua alasan mba dewi milih suami bule ada kok di suamiku. hehehe
adeufi
November 12, 2016itu webnya salah ketik… huhuhu
dewi
November 12, 2016Ada memang laki laki yang karakternya kayak suami mbak. Tapi langkaaaa…huaaa 😀
Hanum
November 12, 2016semoga keluarganya bahagiaa ya siis,, makin langgeng deh..
dewi
November 12, 2016Amiiin mbak Hanum 🙂 makasih yeee
dewi
November 12, 2016Mbak URL nya sudah pas kah?
Vinz
November 12, 2016kebayang yaa punya pasangan beda negara,, klo aku pinginnya dpet orang arab.. haa
dewi
November 12, 2016Hi hi hi..orang Arab ganteng ganteng ya mbak…ceweknya juga cantik cantik banget …
Okino Mosaa
November 12, 2016Lama banget mak nunggunya… 11 tahun… o_o Mak, nggak takut di pecat jadi orang batak yaa??? hahaha *peace
btw, mak ini kelas internasional yaahh… bule2 semua…
dewi
November 12, 2016He he he….kelas teri iya mak..nggak lah pake kelas mak..pake kasta iya 😀 ha ha ha…..Nggak lah dipecat mak, masih orang batak…
turiscantik
November 13, 2016saya sih suami indonesia tulem, dulu saya pernah beberapa punya pacar bule tapi krn beda agama yaaa susah ya heheheh
dewi
November 13, 2016Hello mbak cantik..namanya siapa sih ?
Semoga langgeng selalu dengan suami ya mbak 🙂 Indo tulen juga okeh 😉
nur rochma
November 13, 2016Orang Indonesia kepo maksimal, eaaa… Aku nggak ikut-ikut deh. Aku punya teman dekat waktu SMA, yang nikah sama bule Australia. Anak-anaknya lucu! Sewaktu dia kasih kabar sudah nikah sama bule aku ikut senang. beberapa tahun kemudian jadi WN sana. Ya, meski di hatinya masih Indonesia,
dewi
November 13, 2016Sebenarnya lebih enak kalau bisa dual nationality mbak, kayak di Thailand..mereka bisa jadi wn negara suami, dan ttp wn thailand…
Ranny
November 13, 2016hehehe benar banget mbak, kadar kepo orang kita emang tinggi dan menikah dengan orang luar itu sesuatu yang woow makanya ditanyai 😀 sepupuku menikah dengan orang Swedia, asik banget lihat cerita kesehariannya di FB or IG.. Nggak ada mau kepo wong lihat foto dan caption aja dah ckup hihiihih.
Anyway, i love ur photowork! kereen..
Salam kenal ya mbak ^^
dewi
November 13, 2016Salam kenal mbak Ranny..Jangan jangan aku kenal dengan sepupumu mbak 🙂
Makasih ya dah suka photowork ku 🙂 senang banget …
Anindita
November 14, 2016Salam kenal mba Dewi, btw kakak kandung saya juga menikah sama orang London.. she’s definitiely having people asking the same questions like you.. hihihi, jadi kebayang banget rasanya yaa.. 🙂 nice sharing mba
dewi
November 14, 2016Hi hi hi..kadang2 justru malah negatif kesan bertanya nya mbak..ini yang bikin kesal hati 😀
Heni Prasetyorini
November 14, 2016makin kepo deh, wkkkk
dewi
November 14, 2016Lanjutttt 😉
ndygirly
November 14, 2016Waaah, tampaknya pizzanya enak banget. Apalagi dimasakin suami.
Hihihihi.. #salahfokus
Btw, salam kenal mba Dewi 🙂
dewi
November 14, 2016Salam kenal mbak Ndy….enak sih mbak..tapi lebih makyoss loteeek 😀
bebyrischka
November 14, 2016Bahahak. Kak Deeeew, aku ngakak loh iniiii! 😀
Emang iya sik, cewek Batak kayak dinomorduakan gitu. Sodaraku yg baru punya anak perempuan selalu ditanyain mertuanya kapan ngasih cucu laki-laki. Kan sedih ya, bikin stress 🙁
Eh tapi aku belom mau sik sama cowok bule. Dulu sempet dicomblangin, tapi akunya ketakutan gak jelas. Bwekeekekekkk :p
dewi
November 14, 2016Ya gitu deh Beb…yang diceraikan pun ada gegara belum ada anak cowok ….
Eh kenapa belum mau? belum siap ya punya pacar ya?
Milda Ini
November 14, 2016Wah, serunya ya mba punya suami bule, semoga selalu kompak ya
dewi
November 14, 2016Makasih ya mbak 🙂
Vety Fakhrudin
November 15, 2016Wahhh seruuuuu ya…suamiku juga bule…ngakunya bule LA (Lamongan Asli)…bwahahahaha…Tapi so far untuk beberapa hal kami mengakui bule itu keren prinsipnya. Hampir serupa ya dikeluarga kami (keluargaku terutama) laki adalah raja. Tapi bersyukur suami nggak ngikutin prinsip itu, dia nggak sungkan bantu ini itu disaat aku mulai heboh dan lelah ngadepin anak2 yang lagi haus kasih sayang…hehehe…
dewi
November 15, 2016You are the lucky potato mbak Vety 😉 Bahagia dalam pernikahan itu sederhana ya..nggak perlu neko neko..hubungan suami istri yang balance itu yang diimpikan semua umat. Tolong menolong masalah RT, jaga anak, sudah jadi surga dunia lah 🙂
Ria
November 15, 2016hi dear, sorry out of topic tp saya juga ada darah Batak, tepatnya saya BatMan 🙂 Mama suku Batak sementara alm papa dari Manado 🙂 Sebenarnya kekerabatan orang Batak itu bagus cuman yaaa lumayan tekor bandar juga ya kl semua acara adat mesti diikuti dgn biaya yg gak dikit. Mungkin krn itu mama saya pilih papa :)))) Thanks for sharing with us bahwa cowok lokal dan cowok luar ya masing2 punya kelebihan sm kekurangan 🙂
dewi
November 15, 2016Hello kak Ria 🙂 Ya gitulah kak..tdnya aku suka banget sama orang Manado, cuma ya nggak rejeki 😀 ha ha ha…
Bener banget, kekerabatan orang Batak baik buat dicontoh…dan ada banyak nilai nilai orang Batak yang layak dikasih jempol.
Thanks for coming by kak Ria 🙂
Alma Wahdie
November 15, 2016FAQ session yg keren. Wohoo…
Singkat, jelas, dan padat ya Mbak.
Semoga bahagia selalu. Aamin.
Perjuangan banget 11 tahun, akhirnyaa. Walaupun mungkin udah lama nikahnya (maaf belom tau banyak ttg mbak dew ), tapi tetep mau bilang congratulation. God bless you two, Mbak.
Tulisannya enak, gambarnya keren, templatenya asyik. Ah, aku mau berguru nih sama mba dewi. Salam kenal, Mbak!
dewi
November 15, 2016Hello salam kenal mbak Alma 🙂 Makasih banget ya udah mampir 🙂
Mau berguru apa dulu nih 🙂
Anisa Andayani
November 15, 2016Halloo.. salam kenall mbaak.. saya pernah ngebayangin gimana yaa kalo misalkan nikah sama bule.. Tapi akhirnya jodohnya sama bule sebrang kota hehehe..
Btw, fotonya keren-keren deh, sukaa!
dewi
November 15, 2016He he he…asal jangan buntelan lemak aja mbak 😀 itu mah saya…:D ha ha ha…
Makasih ya mba 🙂
dede
November 15, 2016seru! sering juga ditanyain wah sudah gak jadi orang indonesia dong. sedih saya kalau ditanya begitu. atau misal saya komen ‘wah enaknya nasi padang..’ dikomen ‘oo masih suka makanan indonesia ya’ atau ‘oo masih ingat indonesia ya..’ hehehe… thanks for sharing mbak
dewi
November 15, 2016Ya gitu deh mbak, resiko nikah sama wna 🙂 ttp semangat ya mbak 🙂
pipit
November 15, 2016dulu jaman SMA entah kenapa pengen banget nikah ama bule :))) tapi lalu ngerasa serem ama cerita-cerita tentang perebutan anak kalo ternyata hubungannya gak bisa terus.. ahahayy labil banget, maklumlah jiwa muda 😛 at the end ya gak jadi nikah ama bule, jadinya ama pa’le 😛
dewi
November 15, 2016Ha ha ha…syukurlah mbak..jadi nggak repot belajar bahasa planet 😀
Relinda Puspita
November 15, 2016Aku lagi nyari, nih, cowok yang mau sharing peran di rumah tangga. #kode
dewi
November 15, 2016Ha ha ha ha..harus ditest mbak..ditanyain juga sama maknya biar jelas 😀
Aya
November 15, 2016namanya jodoh ya mbaaa.. ga di setting2.. mau suaminya bule atau wni asli, namanya juga jodoh .. Hihii
dewi
November 15, 2016Ember mbaak 🙂 tapi selagi bisa mencari, ya dicari ..soal endingnya gimana ya libatkan yang Kuasa ya 🙂
Zizy Damanik
November 16, 2016Itulah namanya jodoh, ya. Kalau saya, ayahnya Vay orang batak, gak milih sih harus batak, cuma ketemunya ya batak juga.. LOL.
dewi
November 16, 2016Abang batak juga ya kak? Kirain dapat Sunda karan domisili di Bandung…
Iyalah kak, jodoh yang manapun sama aja ya kak 🙂
Murni Rosa
November 17, 2016Makin tertarik aku sama co bule, Dewi.. wkwkwk
Iya, boru batak kerap dinomorduakan. Makanya suka malas dideketin co batak yg kalo diperhatikan penganut budaya begitu juga. Anak mamak pula, nanti mamaknya ikut campur rumahtanggaku. #pikiranjelek 😀
Thanks udah mampir di blog-ku ya 😉
dewi
November 17, 2016Ha ha ha….makin tertarik ya 😀 ha ha a…semoga berjodoh dengan orang yang tepat ya hasian 😀
Irly - (Irna Octaviana)
November 17, 2016Saya baru ke tulisan ini kayaknya karna kepo deh, ggp ya Mbak, sekali baca pas BW. Haha
Sukses tertawa saat baca kalimat terakhir.
TFS Mbak, walaupun saya gak ada rencana nikah sama bule apalagi pak le #Eh 😀
dewi
November 17, 2016Ha ha ha..makasih udah mampir ya mbak..apapun seleranya ..yang penting blogging jalan terus 😀 ha ha ha
Dian Puspita Sari
November 17, 2016Gara-gara baca trit yang paling atas, jadi kepo baca alasan mbak dewi nikah sama bule.
Waah aku ga bisa bayangin gimana adaptasinya. Sama yang senegara aja susah. Hebat mbak dew.
dewi
November 17, 2016Biasa aja kok mbak Di..cuma ya tantangannya dibudaya dan bahasa 🙂
Velly
November 20, 2016salam kenal ya mbak, suka banget baca2 artikel mbak, ini yg bener bener dinamakan true love ya mbak, penantian selama 11 tahun dan happy ending. GBU and fam ya mbak Dew 🙂
dewi
November 20, 2016Makasih mbak Vel buat doanya..amiiiin Tuhan berkati Velly juga dan sehat sehat disana ya 🙂
De Pita
November 23, 2016Kalau akuuuu maaaah… Mau di lamar sama beda suku ajah susaaaah apalagi kudu lepas gelar PNS hihihi. Tapi alhamdulillah akhirnya dapat se suku dan gak pernah jadi PNS jadi suami mau bawa kemana hayuuuuuuuk… Hihi
dewi
November 24, 2016Ha ha ha ha….bebas lepas ya mbak..tanpa ada hambatan kalau mau halan halan yaa….
Wian
November 24, 2016Mba, klo km tetep WNI, berarti bolak balik perpanjang surat ijin menetap ya? Atau gimana tuh?
Btw, ini angan2 aku waktu kecil loh. Nikah sama bule. Ceritanya terinapirasi dari ken pasangannya barbie. Hehehe
dewi
November 24, 2016Iya mbak, selama kita belum dapat ijin tinggal yang permanent kita harus perpanjang tiap tahun mbak 🙂
Ada boneka barbie ya dulu…aku pinjem punya adik mbak..lucu ya
tempat tidur
November 25, 2016Kendalanya apa mbk kalo nikah sama bule? barang kali bisa ngikut, Upsss,, hehe
dewi
November 27, 2016kendalanya? banyak 😀 coba di baca2 lagi keatas 😉
Lusia Oktri Wini
November 28, 2016dulu, waktu remaja aku kepingin punya suami bule, sekarang?
setelah baca postingan ini jadi kepingin lagi… :’)
dewi
November 28, 2016😀 ha ha ha…you are funny..kalau masih single, masih ada kesempatan ya Lus 😉
Lusia Oktri Wini
December 3, 2016iya lah mba, masih single akuuuu… kali aja, ngomenin di sini, ada bule yang kecantol sama aku. *Oop
bukanrastaman
November 28, 2016Karena jodoh ada di tangan Tuhan dan itu Misterinya. Btw lama banget pacarannya ya kaaa
dewi
November 28, 2016😀 ha ha ha…namanya anak patuh sama orang tua maaas 😛
Inklocita
November 28, 2016aku baru ngeh kalo kita gada fotonya alias telor, gambarnya tetep bagus ya Mbak ehehehe. kayaknya gausah bule, beda suku aja padahal sepulau aja beda banget tapi bhineka tunggal ika lah ya hahaha
dewi
November 28, 2016Beneeer…semua pasti beda…tergantung individunya nanggepin perbedaan itu gimana..beda itu indah 🙂
Lidha Maul
November 29, 2016Lhaaa baru baca ini. Iya ya, pasti banyak yang bilang enak ya bisa jalan2 ke LN….padahal kan tergantung juga
Suami saya Jawa, tiap tahun kami ke keliling Jawa. Aslinya saya kan Kalimantan yg diem di rumah aja. Terus ada yg bilang enak yaa, punya suami Jawa
Ya nggak juga… banyak juga yg punya suami Jawa, nggak jalan2 ke Jawa. Dan sebaliknya.
Ah, enak mah disyukurin aja
dewi
November 29, 2016😀 ha ha ha..ada ada aja ya mbak..pusing buat nanggepin pendapat orang..Yang ngejalanin kita orang lain yang pusing:D
Endah Kurnia Wirawati
November 30, 2016hello mbak dewi salam kenal
ternyata foto-fotonya lebih keren dari pada punya saya *langsung minder*
dewi
November 30, 2016Makasih mbak Endah udah kemare 🙂 ojo mindeeer 🙂 yg penting toss dulu ah sesama yang suka motret 🙂
nonirosliyani.com
December 1, 2016Mbaaa.. kalo anaknya cowok, kujodohin sm anakku yaa.. Mayan, indo asli dapet separo bule. Hahahaha… #usahabanget Soalnya udah enggak mungkin kan, aku bilang, “cariin jodoh bule buat aku..”
dewi
December 4, 2016Ha ha ha ha….monggo mbak Noni 🙂 mana yang terbaik 😉
Leli
December 6, 2016Whaahahaa yang paling akhir paling absurd.
Cariin buat aku doong.
Hmmm iya juga ya… Tapi yang aku tau cewek batak itu kuat kuat.
Kuat secara pendapat, pikiran, bahkan tenaga haha
dewi
December 6, 2016Cewek batak gitu loooh 😉
Izran
December 7, 2016Inspiring story !
Melisa Tobing
December 10, 2016Halo kak dewi, bagus nih tulisannya.. nemu tulisan ini pas bgt pas lg aku galau juga soal perbulean ini hahahha
Btw anyway busway nih kak, aku mau tanya atau konfirmasi kali yak heheheh, #kepodikit
Berarti awalnya kk gak di restuin ya kak sm si abang bule? Mau tau ceritanya dnk kk…
Soalnya aku jg boru batak kak, aku tobing. Saat ini lg pacaran sih sm bule, udh mau 9bulan … dia jg blg mau serius gt. Cuman beginilah kak kalo di adat batak, mama papaku gak setuju bgt, aku jd bingung mau lanjut hubungan apa gak, tapi to be honest kak, aku gak nemuin ad yg buruk dr cowok ku ini… dia malah jauh lbh dewasa dr aku, dan ya… gak kayak cwok2 batak kebanyakan yg gak mau turun ke dapur.
Cwokku ini udh biasa masak bahkan sampe msakan asia dia bs, urus rumah dll juga dia udh jago lah, dan sbnarnya bnyak kebaikan lain jg sih, dan emang udh jatuh hati gt kan kak, cuman ya gak di setujuin… kalo bole aku minta saran dong kak (menerima saran dr siapapun yg bernasib sama heheh)
Atau kalo bole aku minta kontak kk buat cerita, soale aku bneran bingung mai crta ke siapa nih hehehe thx before kakkk GBU
dewi
December 10, 2016Hello Mel..lets talk in private ya dear 🙂 ntar kalau disini bisa dibaca semua orang.. 🙂
Melisa Tobing
December 10, 2016Iya kak, mau ngobrol dimana kita hehehe fast respon bgt.. thank u lho kaa
dewi
December 10, 2016Inbox fb aja 🙂
Nathalia DP
December 25, 2016Wow 11 taun nunggunya 😀
dewi
December 30, 2016Untung bukan 12 tahun ya 😀 wkwkw
justpipit
December 30, 2016Aku mo komen… suamiku batak tapi pencilan mungkin kalau dalam statistik..hahahha..urusan rumah tangga endesbre mah sehari2 kita sharing 😀
dewi
December 30, 2016Nice! ..berfungsi dengan baik peran suami istri ya 🙂 Langgeng terus kak
Allaely Hardhiani
December 30, 2016Hmm….jd batak patriarki bgt ya mb… Itu acara adat apaan mba, sampe hrs nyisihin penghasilan segala? Eh tp, klo cowok batak yg dapet bule cewek gimana tuh, apa bakal diperlakukan sama atau ada perlakuan lain.
dewi
December 30, 2016Iya diadat batak patriaki mbak. Kalau cowok batak yang ngedapetin bule kayaknya sama aja sih perlakuannya..yg perempuannya dikasih boru batak juga..
utii
January 9, 2017Mengapa perempuan harus bisa masak, ini kan rumah tangga bukan Rumah makan… – pidi baiq
Aku mah begitu Mak, aku sodorin quote ini. Eh, Kakang Prabu bilang OK!
dewi
January 11, 2017Wah ini quote yang nohok banget yak …nice..mau aku pake ini 😀 wkkwk
dianonasis
January 11, 2017Kalau sepupu saya, nikah sama bule alasannya karena emang krn orang bule dan keluarganya gak kepo. kebetulan sepupu korban 2 x kegagalan rumah tangga karena kdrt. jadi saat ia kutanya, kog sama bule… ? dia bilang.. hanya bule Un, yang gak nanya2 urusan masa laluku… dan saya pikir betul banget itu… alhamdulillah..dia happy di Australia sana, udah jalan tahun ke 5 pernikahan mereka…..:)
dewi
January 11, 2017Ikut senang, akhirnya sepupunya bisa ketemu sama yang sayang dan menerima apa adanya ya. AKu ada kenal sih orang Indonesia yang mau menerima perempuan dengan embel2 di masa lalu. tapiii jarang banget…
Nita Lana Faera (@Nita_nitnotnit)
January 14, 2017Entah kepo atau bukan 😀 saya selalu senang menyimak cerita orang2 yang jodohnya dari lintas negara, apalagi benua. Luar biasa kuasa Tuhan, bisa menyatukan yang terjauh sekalipun. Kenapa bukan sama orang Batak, kenapa kok malah sama bule??? Lahhh… Tuhan yang ngasih ya 😀 BTW Tuhan pun mendengar apa yang pingin dihindari ya, mba, hahahah… Langgeng2 selalu ya, mba, sama abang mister 😀
dewi
January 15, 2017Amiiin..makasih ya mbak Nita 🙂
Puji Tuhan mbak Nit , saya dikasih suami yang baik banget…itu yg paling penting sih 🙂
Tempat Refill Toner
January 23, 2017menikah dengan bule aku sangat ingin sekali biar anak nya blasteran gitu
raunround
February 2, 2017sebelas tahun jauh-jauhan ya mak?
sudah terujilah berarti semuanya ya. langgeng dan selalu bahagia ya mbak Dewi.
dewi
February 2, 2017Lama banget kan yak 😀 wkwkwk ..padahal kita pengennya cepat2 loh..pas jadian 4 bulan dah pengen nikah..eh tersadar sudah 11 tahun 😀 wkwkwk
raunround
February 2, 2017hahaha… iyalah lama. mari bandingkan dengan temanku yang udah nikah sebelas tahun, dia sudah beranak empat kali.
dewi
February 2, 2017Wkwkwk…jadi malu aku loh Fi : D ha ha ha ha cinta sejati 11 tahun..maunya dapat oscar ya 😀
raunround
February 2, 2017hahaha macam om Leo DiCaprio yah nunggu lama sampe akhirnya dapet Oscar. 😀
dewi
February 2, 2017Eh jangan sebut nama mantan pleasee..aku dah move on dari si Leo 😀
raunround
February 2, 2017eh baru tau kalo doi itu dokter dan WN Belanda 😛
dewi
February 2, 2017hi hi hi..keren yaa
vidy
February 6, 2017wkwkwk…kocak banget neh tulisan satu ini. jadi inget ceplas ceplos sama nyokap waktu zaman SMA. berhubung si akuh darahnya minang, bukan batak, pernah keceplosan sama nyokap ogah punya suami orang minang lagi. kagak demen masuk dapur cyiiin. kagak bisa pula masak rendang yang mendunia ituh. hahaha…dan..dan..dan…beneran dong. sekarang dapet suami bukan orang minang tapi orang jawa. bebas deh tuh dari kewajiban bisa masak rendang. wkwkwkwk…Btw, si akuh sekian tahun kerja di salah satu agency UN, kagak kecantol bule satu pun walau itu bule hilir mudik keluar masuk kantor.. hebat euy mbak dewi hehehe
dewi
February 6, 2017Trus sekarang pelabuhannya jatuh ke babang darimaa mbak Vid? *kepoh
vidy
February 7, 2017Dari yogya mbak dew hehehehe and you know what, waktu kerja sebelum nikah paling enggak suka kalo ditugasin ke yogya..selalu mencoba buat kasih ke orang lain buat ke sana. Padahal ya rate UN buat travel ke sanaa lumayan lho. Ah suami dirimu tau deh tuh yg satu ini haha..dan entah kenapa nasib membawa diriku pulang kampung ke yogya tiap tahun hahahaha
dewi
June 17, 2017Enak noooh…saya mau ah balik ke ygy lagi..kangen susana Malioboronya..
Babang Travengler
February 19, 2017pas baca dari awal Babang langsung ngikik, bukan Indonesia namanya kalau bukan keypoh kakak . salam kenal kak
dewi
April 2, 2017Salam kenal 🙂
Rok Celana
February 20, 2017ilustrasinya menarik mbak… hehe 😀
septi
March 7, 2017Keren kak 🙂 Hmm
Erna
June 17, 2017Kaka, apa bener jika berstatus pns harus menanggalkan pns nya jika menikah dgn wna? ( seperti halnya yg kaka alami, meninggalkan pns nya ). Apa tidak bisa kah tetap bekerja pns dan menikah dgn wna? Mohon info nya kaka. Terima kasih
dewi
June 17, 2017Hello Erna,
Bila kita berstatus pns bisa saja ttp bekerja sebagai pns bila ttp berdomisili di Indonesia. Atau bisa ambil libur diluar tanggungan negara, dalam arti tidak menerima gaji dalam masa waktu tertentu tapi status pns tetap.Tapi ini syaratnya harus bekerja sebagai pns sekurangnya 10 thn.
Agata
August 22, 2017Halo kaka. Btw aku orng batak juga. And same with you. Aku ngak suka dng beberapa hal ttng adat2 batak. Just simple thing. Adat batak itu ribet. Haha.. Maaf bukan mengejek batak dan ngak bersyukur jadi orang batak. Hanya ngak sejalan dengan pemikiran dan prinsip saja. Okay. Singkat cerita aku lagi dekat dengan “bule swiss” haha. Kita ktemu d bali waktu aku liburan. Cerita nya sama2 backpacker kala itu. Tapi, susah komunikasi karna perbedaan waktu dann ohh God, sometimes if I miss him. I can’t hug him. And I hate it. Btw, He is Atheis. So what’s do you think about that?
dewi
August 23, 2017Hello Agata, Its up to you dear. Kamu kan sudah dewasa, bisa memutuskan apa yang terbaik buat dirimu. Mengenai latar belakang teman dekatmu yang atheis itu, ya inti bersama itu kan karena sama-sama saling sayang. Perbedaan itu bisa disepakati kalau ada kasih yang mengikat toh. Kalau itu jadi penghalang, ya sebaiknya dipikirkan dari awal.
suzie
January 19, 2018Nice share ….Ini aku juga lagi nunggu petition dari suamiku yang orang Amrik. Untuk ngurus Spouse Visa. Kira2 susah gak ya untuk dapatkan Spouse Visa? Maunya suamiku aku bisa cepet dapat green Card. Kita married bulan July 2017.
dewi
January 22, 2018Hello mbak Suzie. Untuk dapetin green card it takes time. Dapetin spouse visa buat US, selama ini yang aku lihat dari pengalaman teman-teman lumayan lama sih mereka dapatinnya.
Nia ghanareksayudha
December 23, 2018Hello mba dewi, namaku nia…. Rencanaku mau menikah dengan orang austria, kita bingung karena perbedaan agama diantara kita. Calon suami saya menyarankan aku yang datang menikah di austria tetapi menurut saya akan lebih mudah jika dia yang datang ke indonesia dan menikah disini… Jika dia tidak mau menjadi mualaf apakah kami tidak bisa menikah…. Dan bagaimana caranya membuat surat mualaf bagi calon suami saya? Setelah menikah saya akan ikut ke austria dan dia memintaku untuk pindah menjadi warga negara austria. Tetapi saya tidak bisa berbahasa jerman hanya bisa bhs inggris saja. Pertanyaan saya apakah saya bisa menjadi warga negara austria jika saya tidak bisa berbahasa jerman?
Mohon penjelasannya…. Terima kasih.
dewi
December 31, 2018Hello Nia,
Menikah dengan status beda agama memang lebih gampang dilakukan di luar negeri. Menikah di Indonesia sedikit sulit, ada sih yang melakukannya di Bali.
Untuk menjadi mualaf aku kurang tahu step2nya. Jadi tidak bisa kasih info ttg itu.
Untuk menjadi warga negara Austria tidak bisa serta merta begitu. Itu butuh waktu dan persyaratan yg banyak. Salah satunya kamu sudah harus tinggal di Austria utk jangka waktu yg ditentukan.
Untuk saat ini kamu urus syarat untuk menikah dengan dia disana dan urus ijin tinggal. Itu saja dulu.
OmUpdate
July 10, 2019Aku juga mau nikah sama cewe bule ah hhh