Cerita dibalik baju tradisional orang Greenland
Hello pembaca blogku yang keceh-keceh! 😍
Kali ini aku akan membawa kalian semua ke Greenland dengan menceritakan kekagumanku akan budaya orang Inuit ini. Selama tinggal disana, aku melihat, kalau orang Greenland itu sangat bangga akan budaya yang diwariskan neneng moyang mereka. Dari pakaian, makanan sampai bahasa.
Rata-rata orang Greenland bisa berbicara dengan 2 bahasa yaitu bahasa Denmark dan Greenland, terutama yang tinggal di daerah perkotaan. Orang Greenland sendiri menggunakan bahasa Denmark sebagai bahasa kedua mereka. Karena selain bahasa Greenland, bahasa Denmark juga dipakai sebagai bahasa resmi yang dipakai di area kantor, sekolah dan pemerintahan. Untuk di rumah dan sehari-hari mereka selalu menggunakan bahasa Greenland.

Acara baptis anak yang aku photo di satu gereja di Nuuk
Aku kagum sekali dengan beberapa teman kerja di rumah sakit yang bisa berbahasa Greenland dan Denmark dengan aksen yang kental. Ketika mereka menggunakan bahasa Denmark mereka berbicara dengan aksen khas Denmark, begitu juga dengan bahasa Greenland. Dan ada beberapa yang lancar berbahasa Inggris. Ah.. aku iri sekali. Rasanya keren banget bisa berkomunikasi dengan berbagai bahasa. Dan memang, menurut American Psychiatric Association orang yang bilingual itu adalah orang-orang yang cerdas, gampang bergaul, dan umumnya lebih toleran terhadap budaya orang lain daripada yang monolingual.
Orang Greenland sangat senang bila aku berbicara bahasa Greenland dengan mereka, walaupun pengucapanku tidak pas. Ketika aku mencoba beberapa kata, mereka akan senang sekali dan mengucapkan “Pikkori” yang artinya “kamu pintar sekali”. Yah, bentuk apresiasi gitulah 😎 Kepada pasien yang tidak mengerti bahasa Denmark, ketika tidak ada penerjemah aku mencoba bertanya dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang aku sudah hafal, seperti apakah mereka merasa kesakitan, apakah lapar, apakah mereka tidak bisa tidur dsb. Biasanya problem solved sih atau mereka mungkin bingung juga, ha ha ha 😄
From traditional dress to National costume
Sejak pertama kali melihat pakaian merah ngejreng ini, aku ingin sekali mencobanya, pengen tau rasanya gimana. Sayangnya ketika aku menanyakan ke teman-teman, mereka tidak punya ukuran tubuhku yang super slim ini 😄 Bisa sih kita sewa, satu setnya 3 juta saja. Huaaa…mahal bingitkan.

Feeling happy! 🙂 Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland
Pakaian tradisional ini dipake disaat pernikahan, baptis, paskah, natal, National Day, penyambutan tamu kenegaraan, ulang tahun, dan juga wisuda. Busana spesial ini juga dipakai pada hari pertama masuk sekolah buat anak-anak yang berumur 6 atau 7 tahun pada bulan Agustus. Warna-warnanya sangat meriah dan benar-benar menarik perhatian. Pakaian buat pria sih simpel aja, hanya atasan putih, celana hitam yang dipadukan dengan boots dari kulit anjing laut berwarna hitam atau putih.

Hari pertama masuk sekolah. Si butet senang banget 🙂 Photo credit: Mads Phil
Dahulu kala ketika orang Inuit belum ada kontak dengan dunia luar, mereka memanfaatkan setiap hasil buruan mereka. Daging buruannya dimakan, kulitnya dijadikan pakaian dan alas kaki. Kulit binatang seperti anjing laut, beruang kutub, kelinci, anjing dan rusa mereka jadikan pakaian untuk menghangatkan tubuh mereka dari serangan dingin yang hebat. Di Greenland utara mereka menggunakan kulit beruang kutub untuk celana, kulit anjing laut untuk sepatu, kulit rusa untuk jaket, dan kulit kelinci digunakan untuk lapisan dalam sepatu.

Detail manik-manik yang dipadukan dengan rapi. Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland
Ketika orang Eropa menginjakkan kaki di Greenland pada abad ke-17 dan ke-18, mereka datang dan menjual bahan pakaian dan manik-manik. Bahan-bahan ini akhirnya dicampur dengan bahan-bahan yang ada saat itu. Dan terciptalah sebuah desain kontemporer yang indah. Kita bisa lihat pada busana wanita. Dasar warna merah itu mereka sebut anoraks, terbuat dari sutra yang lembut dengan balutan kalung manik-manik. Dulunya sebelum memakai manik-manik mereka memakai tulang belulang. Semakin rame manik-maniknya maka akan semakin prestigious-lah busana tersebut, dan ini menjadi trend saat ini di Greenland. Proses pembuatan untaian manik-manik ini memakan waktu kira-kira setahun. Tergantung kemahiran yang membuatnya juga.

Potongan-potongan sealskin yang warna warni ini disebut AVITTAT. Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland.
Gambar atas adalah celana yang dipakai oleh wanita yang terbuat dari kulit anjing laut. Bordiran indah yang dipadukan dengan potongan-potongan kecil kulit anjing laut menjadikan celana ini tampak sangat unik.

Boots ini namanya KAMIKS. Yang ditengah itu adalah pisau yang dipakai perempuan, disebut ULO. Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland.
Sepatu yang bentuknya unyu-unyu ini terbuat dari kulit anjing laut dan bagian tapaknya dari kulit beruang kutub. Di beberapa daerah pedesaan di Greenland masih memakai sepatu ini ketika cuaca ekstrim, karena ternyata sepatu dengan bahan kulit ini cukup hangat dipakai di bawah suhu minus 40 derajat.

Anting-anting khas Greenland. Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland.
Identitas orang Greenland tidak hanya terlihat dari pakaian mereka, tetapi juga dari perhiasan yang melekat di badan mereka seperti gelang, cincin dan anting-anting. Ada yang terbuat dari tulang rusa atau narwhal – narwhal ini adalah ikan paus dengan gigi panjang yang menonjol. Bentuk antingnya juga macam-macam, seperti di photo atas kiri berbentuk sepatu boots, dan yang kiri bawah adalah pisau khas Greenland yang dipakai oleh para wanita. Pisau ini disebut ULO. Sedangkan anting yang berwarna merah itu adalah gambaran perempuan Greenland dan terbuat dari plastik. Aku punya satu, warnanya merah dan hijau, hadiah dari teman dekat 🙂

Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland
Seiring dengan meningkatnya minat orang Greenland dan turis untuk memakai pernak-pernik khas Greenland, sehingga seniman memproduksi kerajinan dari bahan plastik, keramik atau perak. Harganya juga lebih terjangkau ketimbang yang dari bahan tulang. Lagipula ada kebijakan, kita tidak bisa membawa keluar dari Greenland kulit beruang kutub, dan sovenir yang terbuat dari tulang ikan paus. Ya bagus sih, untuk melindungi kelestarian satwa liar di Greenland. Barang-barang tersebut hanya bisa dipakai di area Greenland saja.

Ibu ini sedang memotong kulit anjing laut yang sudah kering untuk dijadikan tenda. Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland
Sekarang, banyak sekali perancang busana Greenland yang membuat kreasi luar biasa. Contohnya jaket winter dibawah ini. It’s incredibly beautiful.

Jaket hangat ini terbuat dari kulit anjing laut. Photo credit: Mads Phil, Visit Greenland.
Kita bisa lihat budaya Greenland ini sangat unik sekali. Semua berhubungan dengan sejarah nenek moyang mereka. So..Bagaimana dengan kita? Jangan sampai identitas bangsa kita punah. Identitas bangsa kita itu dikeragaman suku, bahasa dan agama-nya.
Thanks Greenland! Kalian sudah menginspirasiku 🙂
♥
Featured image by Mads Phil, Visit Greenland
saribainbridge
January 19, 2017Aww aku mau Kamiks nya cakep banget, ternyata mereka warna maniknya mirip2 dengan orang dayak ya Wi detailnya. Thanks wi sharing more ttg Greenland suka deh
dewi
January 20, 2017Iya ..mirip dengan budaya Dayakya pemakaian manik-manik..jadi penasaran sama budaya Dayak..kali aja mirip 🙂
Sama sama Sar…selagi masih ada stok aku share deh 😉
Ria
January 20, 2017aku juga maunyaaaa sih bisa belajar berbagai bahasa. Tapi entah kenapa nih otak skrg cepet lupa dan harus bisa menekan rasa bosan karena harus mengulang lagi mengulang lagi.
Pakaian orang Greenland jreng banget yak…. tapi kereeeeeen, membayangkan hanya digunakan saat ada perayaan, pasti langsung seru deh di dalam rumah. Tapi kl liat dr foto di atas, apa hanya yg wanita yg bajunya colorful? atau ada jg buat pria?
dewi
January 20, 2017Buat laki-laki yang polos hitam putih aja kak…sama boots udah..simple aja…yah perempuan dimana-mana rempong ya kak
Ria
January 20, 2017hahahahah, kl gak repot berasa ada yg kurang :)))))
dewi
January 20, 2017😀 ha ha ha..belum lagi inang2 batak kalau marpesta..sanggulnya lah, kebanyalah, tas tangan 😀 masam lah
raunround
January 20, 2017cakep mbak Dew.
muka mereka oriental gitu ya.
dewi
January 20, 2017Iya mirip orang Mongol ya..kecuali yang sudah blasteran..jadi cantik kayak bule gitu
ryokusumo
January 20, 2017Keren banget..boleh tau mbak, itu lensanya pke yang brp mm? keren bgt dof nya hehe, salam
dewi
January 20, 2017Lens 24mm dan 35 mm mas Ryo
Sandra Hamidah
January 20, 2017Whoaa artistik banget ya bajunya, apalagi sepatu boots nya kece banget! Setuju Mbak Dewi negara yang pakai 2 bahasa saja tolerasi ya apalagi negara kita yang punya ratusan bahasa^^ kalo di Lembang, Bandung sewa kostum noni Belanda paling 100k hihi, tfs yaaa
dewi
January 20, 2017Benar ya mbak, saya mah bisanya berapa ya 😀 bahasa Batak, sedikit Jawa kasar, Indonesia, bahasa Denmark…ha ha ha ha…
Nita Lana Faera (@Nita_nitnotnit)
January 20, 2017Wow sepatunya luar biasa keren. Dari kulit anjing laut ya. Ukuran boots-nya besar-besar gitu ya, mba 😀
dewi
January 20, 2017Dalamnya sempit itu mbak..karena diisi dengan bulu-bulu yang menghangatkan kaki 🙂
justpipit
January 20, 2017Mbak, lucu ya motifnya..beratkah bajunya? penuh manik2…aduh, ga kebayang dibawah -40 derajat…
dewi
January 20, 2017Yang manik-maniknya aja mbak Pit yang berat..:)
omnduut
January 20, 2017Warna-warnanya cerah kalo baju orang Amerika Latin ya mbak. Hmm, kalau gak salah Guatemala juga kayak gitu. Eh suku dayak juga suka merangkai manik-manik juga. Cakep banget.
dewi
January 20, 2017Iya mirip ama Guatemala.. Suami dulu praktek di Guatemala..jadi kita ada beberapa kain dari sana Har..cantik banget…
omnduut
January 20, 2017Aha bener ternyata tebakanku. Waktu babang suami praktik di Guatemala mbak ikutan ke sana juga, kah?
dewi
January 20, 2017Belum kenalpun ama suami waktu dia praktek disana 😀
kompor mledug
January 20, 2017desain manik manik kaya yang di dayak yaaa…
bentar.. anoraks..
kalo ga salah di sini kebanyakan buat nyebut jaket lapangan gitu ga sih hahaha *mahasiswa banget hihihihihi
jangan-jangan…
apadeh *otoy :p
dewi
January 20, 2017Emang say, anorak itu istilah jaket… berarti itu diambil dari bahasa Greenland kali ya 🙂
April Hamsa
January 20, 2017Sepatunya serba boot gtu ya mbak 😀
Jaket di foto yg terakhir kece, tapi gak cocok kalau dipakai di Indonesia hehe
TFS mbak, jdi tau soal baju tradisional org Greenland 😀
dewi
January 20, 2017Dipake di Indonesia serasa sauna mbak Pril 😀 puanase pool
Rach Alida Bahaweres
January 20, 2017Baju tradisionalnya rame dan ceria ya mba. Sesuai dengan suasana di negaranya juga. Aku naksir sepatu bootsnya. Tapi kayaknya pas buat acara aja ya 🙂
Makasih udah berbagi ya
dewi
January 20, 2017Sama sama sudah mampir kak 😉
herva yulyanti
January 20, 2017Baca ini sama suami mba, kita ternganga-nganga dan wow banget baru tahu Anjing laut kulitnya bisa jadi jaket hahaha hiburan bangeet dikala hujan baca ini :p
btw bilangin mba yang sewa baju wong cuman make sebentar gtu bo jgn 30 juta :p
dewi
January 20, 2017Bukan 30 juta mbak sayang, cuma 3 juta saja 😉
sarah
January 31, 2017Aku numpang sini ya. Dari zaman kapan mulai share itu aku tak bisa komen 😐 Sekarang baru bisa, itupun nebeng pulak.#bah #hahaha Dew, Kalo sewa segitu (3jt) bisa dipake berapa lama? Kalo bisa sewa segitu setahun atau minimal selama liburan agak seminggu dua Minggu gitu bolehlah.. #hahaha #ngarepmurah #iritbudjet
dewi
January 31, 2017Mbak Sarah…kenapa tak bisa komen? signal kah?
Hendi Setiyanto
January 20, 2017cuaca sudah dingin dan mungkin monoton dan mereka sepertinya tau bagaimana caranya agar hidup lebih berwarna, salah satunya dengan mendesain pakaian yang penuh warna-warni hehehe
dewi
January 20, 2017Betuul Hen…kan udah bosan ama salju..jadi dari rumah, pakaian mereka selalu design warna warni.
Hendi Setiyanto
January 21, 2017oke…entah kebetulan atau tidak seharian kemarin nonton serial jadul amerika “little house on the prairie” walau telat banget tapi setidaknya suka dengan kehidupan masa lalu, sederhana dan dengan cuaca dingin pastinya, ya walau mungkin jauh dari greenland hehehe
dewi
January 21, 2017Eh aku juga suka banget amatiu drama, waktu aku masih kecil itu aku tonton..Suka kisahnya..selalu nungguin kapan itu tayang di tv 😀
Hendi Setiyanto
January 21, 2017Paling di youtube
prananingrum
January 20, 2017bajunya cakep ya mbak…motifnya unik dan cerah..ala orang baratlah.lagi musim dingin ya mbak disana. sama seperti di kita musim hujan
dewi
January 20, 2017Iya mbak, masih musim dingin disini..dingiiiin banget..butuh bakso, sambel balado biar survive 😀
Ririn Wandes
January 20, 2017Halo kakak penulis yang jauh lebih kecehhhh.
Aku dari dulu suka yang berbau Greenland karena pernah baca tabloid jaman sd,ada budaya yang unik ketika mereka merayakan ulang tahun.
Semakin kesini,suka baju-baju nya yang terlihat unik apalagi warnanya cerah cetar membahana makin keren pas berfoto.
Aku juga pengen bisa langsung nyobain kesana kak.
Semoga suatu hari nanti.
dewi
January 20, 2017Amiiin..aku taunya Greeland pas dah kenal abang ko inlah Ris 😀 ha ha ha..parah ya
monda
January 20, 2017cowok2 Greenland itu pengalah ya…
mereka biarkan saja kaum ibu yang tampil ngejreng mempesona begitu..
hi.. hi.. hi..
nunggu cerita kostum negara2 Skandinavia lainnya, aku naksir sulaman di baju2 ceweknya khas semenanjung ini, yg pakai tusuk silang itu Dew
dewi
January 20, 2017Iya kak Mon..mereka simpel-simpel aja keknya…para wanita ininya..dari atas sampe bawah bawaannya refot 😀
Nanti aku cari tau ya kak, kali aja bisa dapat.
Arman
January 20, 2017lucu ya baju2nya… warna warni…
dan suka banget ama foto2nya.. you are a very good photographer! 🙂
dewi
January 21, 2017Biar nggak bosan kali ya Ko, karena di Greenland salju semua, makanya rumah dan baju mereka itu ngejreng warnanya.
Kobold
January 20, 2017wuiiih mahal bangeet, cuma sewa doang segitu ya …
dewi
January 21, 2017Iya mbak An, makanya sampai aku meninggalkan Nuuk belum pernah nyobain. Padahal pengen banget. Tapi mikir 3 jutanya mending beli tiket 😀
Enny Mamito
January 21, 2017Cantiik..saya suka banget yang merah bunga2 etnik. 🙂
dewi
January 21, 2017Ngejreng ya 🙂
Nanski
January 21, 2017Nice post, mb Dew! Btw aku mau tanya nih, warga Greenland sampai sekarang masih berburu anjing laut, paus, dll? Apakah binatang itu nggak dilindungi, mb? Maksudku binatang2 tsb masuk kategori endangered animals.
Soal bilingual, orang Jawa, Batak, Dayak, dll juga bilingual loh, mb. Mereka bicara bahasa daerah di rumah, Indonesia di sekolah/kantor. Malah kalo mereka bahasa Inggris, ya bisa disebut trilingual kali yah… Hihihi.
dewi
January 21, 2017Hello Nanski, kalau anjing laut, itu tidak dilindungi karena jumlahnya banyak sekali. Pemerintah tidak memberikan batas dan quota pertahunnya berapa yang boleh dibunuh. Tapi kalau polar bear dan paus, sebelum diburu harus minta surat ijin dulu ke kantor pemda karena ada quotanya berapa ekor yang bisa diburu setahunnya 🙂
Kalau orang Indonesia mah hebat, bisa banyak bahasa,kayak Mak saya, bisa bahasa Jawa, Batak Toba, Batak Simalungun, sedikit Batak Karo dan tentunya Bahasa Indonesia. Kelihatan banget Mak saya itu gaul banget…temannya segudang 🙂
Nanski
January 21, 2017Oww, jadi yg dilindungi paus & polar bear. Tapi yang boleh memburu kedua jenis hewan tsb harus warga lokal atau orang asing, mb? Dengan kata lain, keduanya belom masuk kategori endangered animals. Makasih infonya & sudah menjawab pertanyaannya, mb.
Enak kamu memang kewren, mb!
dewi
January 21, 2017Turis nggak bisa Nan. Harus orang lokal. Untuk mancing ikan saja harus ada ijin dari pemda.
Makasih Nandski buat pertanyaannya. Btw, aku tadi ke blogmu..emang nggak bisa komen kah?
Nurul dwi larasati
January 21, 2017seru ya kebudayaan Greenland. Mereka cuma punya satu pakaian traditional ya mba? Wahhh…bangganya jadi org Indonesia punya ragam pakaian tradisional.
dewi
January 21, 2017Iya mbak cuma satu tok itu doank, tapi tiap daerah beda2 warnanya..ada yang warna pink, ada merah, ada yang biru..tp kalau buat pria cuma hitam dan putih itu doank 🙂
shiq4
January 21, 2017Wah hebat2 orang denmark. Budayanya bisa jadi nilai jual untuk menarik turis asing.
Indonesia sebenarnya punya vanyak budaya dan tradisi, sayangnya perlahan-lahan hilang karena masyarakatnya lebih suka dengan budaya2 asing yg masuk.
dewi
January 21, 2017Benar..banyak sekali orang kita yang tinggal diluar negeri malah nggak berbahasa Indonesia dengan anaknya di rumah..Dan tak tahu kenapa begitu, padahal kalau dari kecil dibiasakan kan nggak susah untuk si anak buat belajar. Yang aku lihat kayaknya si ibu mikir Bahasa Indonesia nggak penting kali buat anaknya. Beda sama orang Greenland yang sangat bangga dengan bahasa mereka, padahal jumlah penduduk Greenland itu sedikit sekali. Cuma 60.000 loh..
Nurul Hikmah S.
January 21, 2017Foto yang paling awal aku suka di bagian sepatunya yang ada haknya, terus modelnya yang ngepas gitu. Etapi dilihat” ternyata beda yang kanan sama yang kiri. Yang kiri itu udah dimodif atau gimana mbak?
Untuk yang perempuan bisa banget bajunya warna-warni dan rame, giliran yang laki item putih gitu ya. Hehehe.
dewi
January 21, 2017Itu model sepatu yang sudah di modif yang ada heelnya mbak, tapi tetap aja ada khas Greenlandnya, dengan menempatkan kulit anjing laut dibagian motif kecil-kecil itu.
Vera
January 21, 2017Mba dew, baguss banget fotonya, pakai kamera apa ??
suka oot kalau kesini, fokusnya pingin lihat foto yang di share hahaha
dewi
January 21, 2017Nikon d750 mbak Vera 🙂
Sering-sering mampir dunk 😛
Vera
January 22, 2017Mbaa panggil nama ku aja, aku masih muda lho 😛
aku juga sering main kok, via hape. kalau mau komen harus nunggu via pc dulu mba, soalnya repot otak-atik data lagi hehe
makanya jadi silent reader aja, kepoin foto-foto mu mbaa 😀
diarysivika
January 21, 2017pengen ngelihat langsung nih, tahunya saya dari TV aja hehehe fotonya bagus banget deh kak
dewi
January 21, 2017Oh pernah lihat di tv Indonesiakah ttg pakaian nasional Greenland?
indriyas
January 21, 2017warna warninya yang cerah sepintas mirip, sepintas mirip dengan pola craft suku dayak. eniwei, kok mehong banget ya pinjam bajunya sampai 3 jutaan hehe
dewi
January 21, 2017Iya ya kak..banyak yang bilang mirip kayak pakaian orang Dayak..mungkin karena hiasan manik-maniknya itu kali ya kak.
Meliala #2
January 21, 2017Bajunya keren banget ya… Tebal pun sesuai dengan cuaca di sana ya, ga perlu jaket lagi.. Hehe
dewi
January 21, 2017Makanya mereka sebut Anorak yang fungsinya sebagai jaket juga 🙂
Nanski
January 22, 2017Wah bagus peraturannya buat melindungi biodiversity. Makasih udah ke blogku, mb. Harusnya sih bisa komen, mb. Soalnya aku udah setting kolom comments buat everyone.
dewi
January 22, 2017Nan. aku coba lagi, ini aku sedang buka yang jalan-jalan ke kedai kopi Ahok..dibagian mananya letak komen nya?
erickaregy
January 22, 2017waah aku ketinggalan berita he he he .. mbak jadi tersentuh akan ciptaan Tuhan membaca tulisan ini, akan beraneka ragam budaya dan seni. Itu bajunya aku kok ingat salah satu daerah di Indonesia ada juga yang bikin kerajinan gelang2 dari manik2 tapi lupa dimana 😀 .. hmm last aku masuk kategori pintar juga ya mbak kwkwkwkw bisa bahasa jawa, madura, indonesia, inggris dikit2 sama lagi belajar belanda ha ha ha .. eh sekali-sekali bikin tulisan gaul bahasa orang Batak dong mbak
dewi
January 22, 2017Di Kalimantan..suku Dayak juga buat baju daerah mereka dengan design manik-manik.. 🙂
Ha ha ha..pokoknya yang bisa lebih dari 1 bahasa cakeep daah 🙂
Tulisan bahasa batak…:D ide menarik 🙂
erickaregy
January 22, 2017ditunggu mbak 🙂
Prih
January 22, 2017Nuansa lokalnya kental banget ya Jeng Dewi. Kulit binatang yg pastinya tahan dingin plus warna elektrik di hamparan salju. Menyerap sari budaya bangga dg budaya lokal. Trim ya Jeng tuk postingan inspiratif ini. Salam
dewi
January 22, 2017Makasih Bunda sudah mampir 🙂
Benar banget..saya kagum banget melihat cara orang Inuit bertahan dengan cuaca dingin dengan menciptakan sesuatu yang luar biasa indahnya.
Fanny F nila
January 22, 2017Baju mereka ini ngingetin aku ama baju tradisional mongolia deh mba.. Dulu salah satu temen kuliahku ada yg dari mongol.. Dan dia pernah nunjukin foto2 dia ama keluarga dlm baju tradisional.. Sama meriahnya gini.. :).
Eh tp itu aku sedih bayangin anjing laut dan beruang kutubnya 🙁
dewi
January 22, 2017Anjing laut di Greenland itu banyak banget mbak…pemerintah sana sangat melindungi hewan-hewan yang ada. Memancing aja harus ada ijinnya. Disana dinginnya ngeri mbak…jadi mmg harus pake kulit binatang baru bisa bertahan hidup 🙂
nur rochma
January 22, 2017Baju tradisional itu unik banget ya. Sebagai identitas suatu daerah/bangsa, tetap dilestarikan ya. Manik-maniknya yang ngejreng itu apa nggak bikin baju makin berat saja ya.
dewi
January 22, 2017Iya mbak Nur…mereka sangaaat bangga sama identitas mereka…mengenai bahasa mereka yang susah dipelajari, dan karena itu mereka selalu menggunakan bahasa mereka setiap hari…
Arif Chasan
January 22, 2017yang terakhir kayak kostum game of thrones 😀
dewi
January 22, 2017Iya ya..cakep banget mmg baju2 di GOT..suasa gotiknya ..luar biasa 🙂
yuniandriyani77
January 22, 2017Waduh…pic-nya awesome banget, kayaknya pakai Canon EOS 5D Mark III ini… 🙂
dewi
January 22, 2017Tul mbak 🙂 correct.sama Nikon d750 😉
dianeato
January 22, 2017Ya Allah mehong amat nyewanya 3 juta mba
Gimana kalau beli.. selangit harganya. Huhuhu.
Greenland bikin jatuh cinta yah. Segala halnya kece badai. Hihihi
dewi
January 22, 2017Iya mahal banget mbak Dian..makanya saya nggak jadi jadi nyobainnya 😀 pelit iya juga sih 😀 ha ha ha
Sie-thi Nurjanah
January 22, 2017unik ya Mba,desain anyamannya pun tampak cantik. warna cerahnya simbolisasi kebahagiaan
dewi
January 23, 2017Benar mbak 🙂 warna-warna cerah membuat mood bahagia 🙂
Liswanti Pertiwi
January 23, 2017Baju tradisionalnya kece dan cantik, motifnya itu bagus
dewi
January 23, 2017Bagus ya mbak 🙂
abdi
January 23, 2017baju tradisionalnya rame ya warnanya,, udah seperti pakaian marchingband
dewi
January 23, 2017Marching band disana warnanya biru norak sama merah nyala mbak 🙂 biar berwarna diantara salju 🙂
Emaknya Benjamin br. Silaen
January 23, 2017Aku naksir sepatunya Dew bagus yg pakai hak 😀 . Klo yg ga ada hak nya tuh buat ibu2 kali ya? 😀 .
Mahal banget ya sewa aja segitu harganya hehe.
dewi
January 23, 2017Yang nggak ada haknya model aslinya kak…yang dikasih heel buat gaya aja..lagian nggak bisa dipake di salju juga 😀
Ember kak 3 jt sayang banget 😀
Lusia Oktri Wini
January 23, 2017keren banget sepatunyaaa…
kalo kupake di Indonesia, bakal jadi pusat perhatian ga yaaa?
dewi
January 24, 2017Pasti mbak 😛 wong aneh gitu ha ha ha
zilko
January 23, 2017Pakaiannya memang khas banget ya!! Dan memang nampak hangat! Kayaknya enak kalau dipakai dingin-dingin di Greenland gitu. Tapi kalau sewanya 3 juta ya … . Ahahah 😆
dewi
January 24, 2017Kalau beli satu setnya sampai puluhan juta Zil, kalau nggak salah sekitar 70 jutaan, karena bahan” kulit dan pengerjaan manik” nya yang lama …. Refot banget ya 😀
Indah Susanti
January 24, 2017Menarik banget ya..suka banget sama warna warni pernak pernik-nya. Soal kulit anjing laut itu, apa di sana masih banyak anjing laut? Saya suka prihatin dengan baju-baju yang non-vegan. Soalnya seperti di Amerika, ada masalah ketika penduduk lokal menggunakan kulit sea otter sebagai baju musim dingin, walhasil, sea otter nyaris punah. Sekarang dilarang untuk memburu sea otter dan hasilnya populasi sea otter kembali pulih.
dewi
January 24, 2017Masih banyak kak Ndah…berlebihan malah..Populasi orang Greenland sendiri cuma 60 ribu ..jadi pemerintah tidak memberikan quota buat penangkapan anjing laut. Dan dikarenakan juga di Greenland itu dinginnya ekstrim banget jadi bahan pakaian dari anjing laut pas banget.
Febrianty Rachma
January 24, 2017Idenya tuh yang keren, kulit anjing dan kulit beruang kutub. Huaaa berat ga ya. Wow 3 juta hanya utk baju merah itu ahahahha. Bisa buat bayar yang lain deh wkwkwk
dewi
January 24, 2017Betul mbak 😀 kalau saya mending beli onderdil photography
Nurin Ainistikmalia
January 24, 2017keren Mbaaak, senang baca-baca ceritanya 🙂
dewi
January 24, 2017Makasih mbak Nurin 🙂
Lourdes
January 24, 2017Ternyata Greenland punya ‘baju adat’-nya sendiri ya weleh weleh, keren banget.
Makasih ya Mak Dewi uda sharing :* Jadi pingin masukin ke reading list ku biar update terus nih haha
dewi
January 24, 2017Monggo di bookmark 😉 Saya tersanjung mbak 😉
cumilebay.com
January 24, 2017Sekilas kayak etnis tibet gitu yaaaa
dewi
January 26, 2017Iya mirip dikit ya 🙂
Rifqy Faiza Rahman
January 24, 2017Mengetahui cara mereka memberikan apresiasi itu membesarkan hati banget ya, Mbak, sama ketika saya mencoba bertutur dalam bahasa Jawa Krama Ingghil, kalau ada yang kurang pas dikoreksi dengan santun, hehehe. Foto-fotonya hidup banget, Mbak, keren! *emotlove* 😀
dewi
January 26, 2017Waktu aku coba berbahasa Jawa di Yogya ada loh ibu2 yang bete 😛 kasian akunya.
CatatanRia
January 25, 2017bajunya bagus-bagus 😀 wow harga sewanya mahal jg ya mba sampai 3jt, disini bisa buat beli kebaya cantik hihihi
dewi
January 26, 2017Betul 3 juta banyak itu.:D
bersapedahan
January 26, 2017warna warninya ngejreng banget ya …. sekilas mengingatkan suku dayak dan baju perempuan minang ,, hehehe
dewi
January 26, 2017Minang juga kah? bukannya kayak baju kurung ..tapi iya deng warnanya ajib ngejrengnya…
adhyasahib
January 27, 2017Sejak jadi followers blog mbak Dewi aku jd penasaran bangen sama negara Greenland ini, jd pengen banget kesana. Kemudian misuh2 ke suami minta liburan ke greenland dan suami menjawab “duite ndi?” Hehe
dewi
January 28, 2017😀 wkwkwk duit nde ciiint semoga satu hari harga tiket kesana bisa turun seperti harga tiket ke Iceland….:)
Syunamom
January 27, 2017Waaaah, menarik sekali mba Dewiii, ini penampilannya seperti dibuku cerita anak-anak zaman aku kecil dulu 😀
dewi
January 28, 2017oh ya? gambar boots juga kah?
Silva
January 27, 2017Cakep yaaaa warna-warni…
Titik Asa
January 27, 2017Menarik juga, ternyata tradisi tetap terjaga disana ya. Moga disini juga demikian.
Baju tradisionalnya keren dg warna yg ngejreng dominan merah.
Terima kasih postingannya. Menambah pengetahuan ttg tradisi di negeri lain.
Salam kenal, salam dari saya di Sukabumi,
dewi
January 28, 2017Salam kenal pak 🙂 terimakasih buat kunjungannya.
studioznak
January 30, 2017walau tradisional.. motif dan corak kainnya bagus juga..
HM Zwan
January 30, 2017Waaa keren banget baju tradisionalnya,khas banget ya mbk…dipakai pas acara2 spesial
Vika
January 31, 2017Hai mbak dewi jumpa lagi ni..
Maf ya telat comment hehe..
Greenland memang keren banget ya
Pengen kesana cuma tkt gakuat diinginnya itu lho hehehhee
Makasi informasinya yaa mbak dewi
dewi
January 31, 2017Hello mbak Vika..apa kabar? sehat selalu ya 🙂
Saya juga pengen banget jalan2 lagi kesana..buat liburan okalah..asal jangan kayak kemaren buat stay…huaaaa…dinginnya seram.
@nurulrahma
January 31, 2017aw aw awwww blog ini milik orang kece, dengan pics dan konten yang juga keceeee!
dewi
February 1, 2017Huaaaa…peluuuuk…makasih mbak Nurul sayang…you made my day bangeet 🙂
Keluarga Pelancong
February 1, 2017Suka banget sama warna merahnya yang ngejreng, tapi tetep terlihat elegan. Dan yang dari bulu binatang itu anget banget pastinya, yah…
dewi
February 1, 2017Anget maak..aku dah pernah coba pake….serasa kayak prajurit…#efek nonton Games of Throne 😀 ha ha ha
Ria Bilqis
February 1, 2017Unik sekali baju tradisionalnya.
Anggita R. K. Wardani
February 2, 2017Baguuus, Ka, unik baju adatnya. Aksen manik-manik sama warna merahnya bikin seger + semangat 😀
Fotonya juga kece-kece dah, top pokoknya… Semangat terus buat passion di fotografinya kak…
dewi
February 3, 2017Makasih Gita buat semangatnya xoxox kisses 🙂
Ahmad
February 2, 2017keren juga ya mbak baju tradisonalnya … hangat kayaknya
dewi
February 3, 2017Banget 🙂
ikrom
February 3, 2017pasti bikin Anget apalagi dari anjing laut
oh ya seh Greenland punyanya Denmark jadi bisa unik gitu klo bicara
dewi
February 5, 2017Iya…beda bahasa Greeland dan Denmark 🙂
Nunung Yuni Anggraeni
February 4, 2017Wah baju tradisionalnyanya cakep ya..Merah ngejreng dipadukan dengan manik warna-warni. Fotonya juga cakep-cakep..
dewi
February 5, 2017Makasih mbak Nunung 🙂
D I J A
February 6, 2017itu manik manik di bahu mengingatkanku pada hasil kerajinan kalimantan
patternya juga mirip mirip gitu
dewi
February 6, 2017Iya mbak ..mirip kerajinan Dayak 🙂
Rudi Chandra
May 6, 2017Cakep pakaiannya.
Ada mirip-mirip dayaknya juga.