#Follow unfollow. Menurutmu?
Membangun follower di Instagram itu ternyata tidaklah mudah, terutama untuk mendapatkan follower yang benar-benar real dan bukan fiktif. Bagiku pribadi, jumlah follower tidaklah begitu penting. Yang mau mengikuti postingan-postinganku silahkan, nggak juga ya no problemo. Isi postingan di Instagramku mainly tentang photography. Jumlah followerku yang tidak seberapa itu saja sudah membuat diriku senang, dan aku tak punya target harus punya follower sampe puluhan ribu. Wong akunya juga bukan siapa-siapa ngapain pula di-follow yakan 😆 Mana juga pemalas, yang seminggu kadang cuma sekali buat update postingan. Kalau mood lagi on bisalah tiap hari. Efeknya bisa terlihat dengan jelas, yang ngelike dan komen bisa dihitung pake jari 😅 #bukanseleb
Aku mulai aktif ber-Instagram sekitar setahun yang lalu bersamaan dengan Facebook Page photography yang kubangun. Tiap kali posting sesuatu di Instagram, ada aja yang tiba-tiba nge-follow. Dan seringnya bukan dari orang yang aku kenal, kebanyakan bule dan tukang jualan!. Dalam 24 jam follower-follower misterius itu raib 😂 Diawal-awal aku kesal banget dengan ulah para oknum yang menurutku tak sopan. Tapi sekarang I don’t care. Kalau ada yang mau mem-follow unfollow terserah saja. Biarin situ. Tak pernah ku gubris jumlah follower-ku yang kadang bertambah dan berkurang sesuka hatinya.
Strategi #Follow/Unfollow dianggap jitu dan cara tercepat menjaring follower. Ada banyak akun-akun kayak penjual pemutih kulit, obat kuat, pelangsing tubuh, pakaian, dll yang memiliki ribuan follower, tapi akun tersebut cuma nge-follow beberapa saja, bahkan ada yang cuma nge-follow sebiji doang. SATU! 😂Luar biasakan. Beberapa kali aku mendapat email dengan tawaran menyediakan follower-follower palsu dengan bayaran sekian-sekian. No, thanks. Sayang duitnya.
Aku suka main di Instagram. Instagram kuanggap sebagai portfolio hasil kerjaku. Siapa saja boleh melihat hasil potretan dan style memotretku seperti apa selain tentunya ada juga di website. Inilah caraku promosi guna mendapatkan klien #hiremeplease 😆Instagram bagiku bukan untuk display kehidupan pribadi. Bukan hanya Instagram saja sih, semua sosial media yang kupakai, bukan untuk personal life. Makanya aku cukup mengerti dengan jumlah followerku yang seadanya itu karena emang kontennya tidak menarik sama sekali. I’m a private and boring person 🤪 Aku dan suami menjalani kehidupan yang sangat sederhana, sehingga kupikir tidak ada yang perlu aku bagikan ke orang lain melalui sosial media 😄 Apalagi suamiku itu tipikal Danish banget, yang sangat tertutup dan tidak suka kehidupannya diekspos.
Kembali ke strategi #Follow/Unfollow di Instagram
Jika kamu tertarik menggunakan metode #Follow/Unfollow dengan harapan menumbuhkan akun Instagrammu, percayalah kalau metode ini adalah suatu proses yang memakan waktu. Makanya daripada buang-buang waktu dan pulsa, sebaiknya hentikan saja. Dulu ada applikasinya, tapi Instagram sudah men-shut down semua applikasi follow unfollow tersebut.
Trus kenapa ada strategi #Follow/Unfollow di Instagram
Secara umum, bagi yang percaya kalau strategi ini jitu, mereka melakukannya bukan karena menyukai atau tidak konten Instagram tersebut. Mereka bahkan belum tentu sempat melihat konten Instagram yang mereka follow itu seperti apa. Mereka melakukannya hanya untuk mencoba menambah daftar pengikut mereka sendiri. Bahkan ada yang memakai strategi dengan memberi like bertubi-tubi dan memberi komen tanpa melihat isi postingan seperti apa sehingga sering kali isi postingan dan komen nggak nyambung. Mereka itu kayak memberi isyarat, “Hei, lihat dan follow akun saya dong!” And in the end, kamu tau sendirilah yakan.
Kalau pedagang bisa dimengerti sih, semakin banya follower, ini akan menambah trust buat pembeli yakin bahwa mereka bisa dipercaya dan produk yang mereka jual bagus.
Itulah alasan orang menggunakan teknik #Follow/Unfollow untuk menambah jumlah follower. Banyak pengguna Instagram marah ketika seseorang mem-follow dan kemudian tiba-tiba meng-unfollow, trus setelah beberapa hari atau minggu eh kembali lagi mem-follow 🤔 #senggolbacok
Ada banyak cara untuk menumbuhkan follower. Salah satu tips yang pernah kubaca adalah dengan mengatur profil Instagram semenarik mungkin, menaruh hashtag yang tepat, dan membuat video. Tapi… aku sama sekali tidak tertarik untuk mencobanya 😂 #60% pasrah, 40% malas
Aku sih simple aja. Kalau aku tertarik dengan akun Instagram seseorang pasti ku-follow, kalau nggak ya nggak. Kalau suka tinggalin komen, sekedar bersapa ria, atau kadang memberikan pujian dan semangat. Kalau toh sang punya akun tidak mem-follow, walau aku sudah beri like dan komen berkali-kali ya nggak masalah, karena aku memang menyukai konten Instagramnya. Aku tetap follow karena aku suka dengan apa yang disajikan. Terkadang malah aku mendapat inspirasi dan ide-ide dari akun yang ku-follow. Jarang sekali aku mem-follow seleb atau orang femes. Yang mereka posting kebanyakan cuma endorsement. Maleslah. Oh ya sahabatblogger.com juga mengulas topik follow unfollow ini. Ternyata ada juga orang yang seidem dan sependeritaan denganku 😝
Aku bisa memahami sih, kebanyakan orang itu cuma self fulfilling, yang cuma mentingin diri sendiri. Semakin banyak likes dan followers yang didapat, maka semakin jayalah akun tersebut, which could mean banyak tawaran kerja dan bookingan #pengenjuga sih sebenarnya 😂
But sincerely, pola follow unfollow ini nggak banget guys. Sama ajakan as a jerk yang lebih mementingkan jumlah follower-nya? Or are you better than that? I think you could be if you allowed yourself to be.
Feauture image: wordpress
Emaknya Benjamin br. Silaen
April 14, 2018Aku ga main IG Dew, dulu pernah bikin akunnya, trus ga ngerti mainnya, ya kuhapus ajalah akunnya haha.. Folow unfollow mirip dg main youtube yaa. Aku kesel klo ada yg minta ngajak sub4sub, sdh kubilang aku ga main, kejelasin knapa tuh sub4sub ga akan bikin saluran kita sukses, termasuk dilarang juga oleh öiak youtubenya kan.
Cape2 komen sana sini ngajak subs4sub, mending waktunya buat bikin video kan. Okelah punya banyak subscriber, tp klo ga ada yg nonton video kita buat apa juga toh?. Aku diajak subs4subs sama yg channelnya isinya orkes dangdut dan karaokean, pdhl saluranku tema berkebun dan tutorial. Kujelasin baik-baik malah aku dikatain babi hahaha .. gilaaa tuh orang, yasud ku laporin aja akunnya san kublokir ga bisa komen ditempatku lg..
dewi
April 21, 2018Ha ha ha….babi enak keleees….:D
Aku nggak pede main di youtube kak…:P Ngomong depan kamera selalu buat aku grogi. Mungkin karena bibirku terlalu tipis 😀
Fiberti
April 14, 2018Sering sih org asing biasanya yang begitu di IG saya. Karena # nya banyakan bahasa Inggris. Ada yang spt mba bilang 24 jam ngilang. Wkwk. Tapi ada juga yang tetap follow dan like. Organik. Karena saya juga jarang folback kecuali memang kenal dan seneng konten jadi nggak terlalu mempermasalahkan bila tiba2 di unfollow. Kalau konten dia bagus why not. Tapi saya sih berusaha nggak pakai cara follow lalu di unfollow. Kecuali yang di follow tiba2 kontennya berubah drastis atau membuat tidak nyaman…
dewi
April 21, 2018Ada juga memang kulihat orang asing yang masih terus follow, dan suka kasih komen. Followernya dia padahal banyak banget dan isi IG nya menarik. Untung-untungan kalau aku bilang mbak 😀
Winda Carmelita
April 15, 2018Pakai cara follow/unfollow itu valuasinya diragukan Mbak hehehe… Aku ngga pernah terpikir follow seseorang supaya dia followback aku. Kukembalikan ke diri sendiri, kalau aku follow suatu aku murni karena aku menyukai kontennya. Bukan karena pengen nambah followers. Kadang teman sendiri aja ngga kufollow kalau socmednya isinya marah-marah mulu.
dewi
April 21, 2018😀 ha haha…eimbeer…. Aku tuh banyakan ngefollow teman-teman blogger sama photographer. Namanya cari inspirasi ya kan…. Kalau artis nggak, males banget,….:D jualan sih isinya kebanyakan ya
ilham Sadli
April 15, 2018Sering banget mbak.. di tawari soal beli follower bahkan kadang yang spam juga banyak
Kalau aku follow ketika suka konten dan tentunya kenal.
Endah Kurnia Wirawati
April 15, 2018Saya juga IG buat portfolio fotografi saya mbak, soalnya saya cantumin di CV. Kalaupun ada foto saya juga diatur sedemikian rupa biar macam selebgram…. .hehe.
dan memang follow unfollow itu menyebalkan yaa..
dewi
April 21, 2018Bangeeet… 😀
Fanny f nila
April 15, 2018Samaaaa mba. Aku pun ga peduli followers ku ada berapa. Ada yg follow aku, blm tentu jg bakal aku follow back. Liat2 akunnya. Kalo menarik oke, kalo ga ya mohon maaf :p. Ada jg tuh bbrp yg follow aku, dan sepertinya unfollow, krn bbrp bulan kemudian follow lagi wkwkwkwkwk… Makin ga bakalan aku folback yg tipe ini :p. Kalo penjual, lbh kecil kemungkinan aku ikuti, kecualu aku memang sukaaa bgt ama produknya. Dan itu sedikit bgt sih
dewi
April 21, 2018Samalah, penjual ada bbrp yang aku ikuti. Makanan padang terutama ha ha ha….postingannya ajib..bikin nafsu makan bertambah.
Apura
April 15, 2018Walahhh apa jadinya aku kadang minta follow wkwkwk
mpo ratne
April 15, 2018Unfollow ya unfollow balik aja. Tuntutan agency dan kerjaan ya, mau mak mau harus ikuti tuntutan pasar. Ane mah niat bukan buat jadi selegram. Menjadi beda adalah strategi ane
raunround
April 15, 2018Saya pernah pake trik ini. Yang di-follow publik figur tentunya, dan berhasil. Tapi jadi males karena capek follow dan unfollow. Sekarang mah cuek aja. Hihihi
dewi
April 21, 2018ha ha ha..emang jitu berarti ya…
raunround
April 24, 2018Jitu, tapi yang follow juga pake trik yang sama. Jadi sama aja bohong hahaha
Rita
April 15, 2018Bener tuh… dalam sehari kadang tiba2 followers nambah sampai puluhan… trus beberapa hari kemudian anjlok lagi naik turun gak jelas. Saya sih main ig buat having fun aja sih bodo amat followers mau berapa juga hehe
dewi
April 21, 2018Ha ha ha….naik turun kayak layang2 ya mbak
mrs muhandoko
April 16, 2018kalo aku, kalau ada yg follow lalu kulihat bio nya sesama blogger, atau aku suka feed nya, ya kufollow balik. aku juga gak pelit likes sama komen kok 😀
tapi ada yg lucu sih, follow…lalu setelah difollow dia unfollow 😀
tapi kutakbaper kok 😛
dewi
April 21, 2018Mantap..ojo gampang baperan ya mbak….:P
Viedyana
April 16, 2018Follow unfollow dah kayak take it or leave it mbak hahaha…
Sama ih suami saya juga gak demen eksis di medsos..katanya:”bunda kayak kurang kerjaan” wkwkwk…#gimana dong saya demen liat home decore yg cakep-cakep ituh wkwkwk
dewi
April 21, 2018Iya mbak…kalau home decor saya suka follow..bisa seharian liat-liat pernak perniknya… 😀
Heri heryanto
April 17, 2018Follow followan bagiku menambah teman saja didunia instagram. Saya pribadi juka liat liat dlu klo follow balik.. Kalo akun personal langsuung saya follback, tapi klo dari bule, jualan dan gak jelas, biarin aja. Paling maksimal 2 pekan jg sdh ilang
Lia Harahap
April 20, 2018Makanya kalau aku ya sebenarnya gak mau minta orang follow akunku. Justru aku harus mikir gimana caranya supaya orang mau follow akunku dengan sendirinya. Artinya aku harus mikir konten, belajar foto yang baik, dan yang pastinya menarik perhatian orang. Sekarang jumlah followers gak terlalu penting sih buatku.
dewi
April 21, 2018Toss mbak…sama kita…mikirin konten yang bermutu lebih baik.
Rosanna Simanjuntak
April 22, 2018Soal beli follower, sudah dari dulu.
Ya di FB, twitter dan kini, ig.
Betul kali itu, follower aku di ig pun, suka naik turun, Hahaha…
Sekarang aku join di WAG IW namanya.
Yang join biasanya para blogger yang punya akun ig juga, dan umumnya “kredibel”, hahaha.
Jai, tiap hari kami punya jadwal IW bagi yang titip link, wajib IW, ‘instagram walking’, kayak BW gitu laaa.
Di sini setiap peserta kudu konsekuen, harus like dan IW, jadi punya kewajiban.
Tapi komennya juga kudu ‘berbobot’ gak asal cuap, hahaha.
Tapi kalau gak nitip link juga gak apa-apa, dan juga gak wajib IW.
Manfaatnya untuk membangun ‘engagement’,
Salah satu trik agar dilirik… klien
*benerindasi dulu sama *kibasponi, eh gimana…? :).
And… it’s work!
Lumayan laa follower ikut terdongkrak, likes dan komen juga merangkak naik.
Tapi yaitu tadi, kudu komit, karena ada ‘polisi’nya, suka patroli, xixixi…
Sekedar mengingatkan, siapa tahu kita khilaf – lupa like dan komen, gitu lho.
dewi
April 22, 2018Eh pegimana itu joinnya kakanda?
Rosanna Simanjuntak
April 22, 2018Coba kau add nomor wa aku +62 812 58 40 195 ntar aku colek babang admin biar diundang dirimu, ya, adinda…
dewi
May 5, 2018Ok kak
Diptra
April 27, 2018Yhaaa kirain aye doang nih yang merasakan kegemasan atas ulah oknum yang follow/unfollow ini.
Awal-awal sih sempat sebel digituin, aye unfollow balik juga.
Tapi sekarang kalo ada akun aneh ujug-ujug follow namun melihat jumlah followers dan followingnya njomplang, maka ndak perlu difollow balik.
anyway aye baru tau mba Dewi dolanan IG, (kode keras) 😀
dewi
May 5, 2018😛 ha ha ha….ih aku cuma ikutan doang loh main di IG
Sandra Hamidah
May 1, 2018Haha suka ada yang nawarin beli likes n followers ya? Maaf aku gak minat, aku butuhnya duit haha percuma kan terkenal tapi boke mba, lebih baik banyak berkarya dan sama sih jarang follow artis n olshop
dewi
May 5, 2018Toss dah, setuju…;)
Intan Rastini
May 6, 2018Saya sebenernya ga terlalu sering main Instagram tapi IG sempat diisi foto anak-anak oleh suami sampai ribuan foto udah terposting. Akhirnya suami bikin akun baru khusus buat posting petualangan anak-anak 😀
Liana
May 19, 2018wahaha, aku jadi inget mbak Dew, suka ada akun yg jual followers IG dan sering komen di postinganku.
berulang kali kaya gitu sampe akhirnya aku kesel. aku ledekin balik akunnya dia sekalian mention temen2ku terus temen2ku malah ikut2an ngeledekin.
gak lama dari kejadian itu, akun jual followersnya ga komen2 lagi 😀
achi
July 28, 2018mbak dewi, di denmark tinggal dimanakah
dewi
July 28, 2018Di Thisted mbak 🙂 monggo mampir.
GoTravelly
September 14, 2018Aku sering diminta follow suatu account setelah dia follow. so far, aku nggak minta follow back. aku lebih suka orang follow karena suka atau kenal jadi waktu shre photo terasa ada orang bukan tembok. hehehe