Kisah si bulung sangge-sangge, camer & calon menantu
Gara-gara postingan chat calon ibu mertua dan calon menantu, yang kabarnya ternyata pelakunya adalah putri si ibu camer tersebar luas di sosial media, akibatnya dari berita heboh tersebut si daun serai aka sereh atau bahasa Batak-nya bulung sangge-sangge mendadak terkenal hi hi hi 😂 Dijadiin meme lucu di kalangan orang Batak, “Setipis Bulung Sangge – Sangge” yang artinya setipis daun serai. Yang belum pernah tau wujud serai kayak apa, silahkan ke warung terdekat 😄 Bahasa kecehnya sange-sange itu lemon grass pemirsah.
Serai ini adalah jenis tanaman yang biasa digunakan untuk bumbu masakan. Saya suka sekali memakai serai untuk campuran sup tom yam, kari ayam atau rendang 🍲 kalau ada bumbu serai di dalamnya, makanan kita jadi wangi…eh kok jadi lapar ya..hi hi hi… 😄 Maklum sudah dingin banget disini.

Di sup tom yam goong ini, serai wajib hukumnya biar cita rasa bau supnya sempurna. Credit: Benzoix / Freepik
Balada menantu perempuan vs mertua perempuan nggak ada habisnya buat diceritakan. Kalau menantu pria dan mertua pria malah jarang banget terdengar. Yah perempuan getooh…😅 full of drama, ini pendapat suami saya loh he he he. Sebenarnya ya, hubungan mertua dan menantu itu bisa kok akur, kalau mau. Kalau nggak ya bahan perselisihan banyak loh yang bisa dijadikan alasan. Hal kecil saja bisa melebar ke masalah lain. Kalau saya paling males cari masalah, sebisanya dihindari. Namanya dua orang wanita ya, pasti ada aja ketidakcocokan antara satu dengan yang lain. Kita sama ibu kandung sendiri aja kadang ada masalah, konon dengan ibunya suami. Ya pasti adalah.

Pic from internet
Seorang psikolog asal Amerika, Dr Terri Apter dari Cambridge University melakukan penelitian tentang perselisihan antara mertua vs menantu selama dua puluh tahun. Penelitian yang beliau lakukan memberikan kesimpulan bahwa dua pertiga para menantu percaya bahwa ibu mertua mereka sering sekali cemburu. Begitu juga para mertua yang merasa bahwa menantu mereka dingin dan tidak mau memberikan perhatian. Beliau juga menulis buku What Do You Want From Me? Learning to Get Along with In-Laws. Di buku tersebut beliau membahas bagaimana mengelola konflik dengan mertua, dan dia juga membahas strategi “Bagaimana mungkin saya mengatasi sifat mertua saya? “.
Alasan utama hubungan ibu mertua dan menantu tidak akur itu simpel banget loh ternyata. Alasannya karena ada persaingan merebut perhatian dari anak lelaki atau suami dari si menantu. Menurut penelitan Dr Sylvia L Mikucki-Enyart, asisten profesor ilmu komunikasi di University of Wisconsin-Stevens Point (UWSP), seorang ibu jauh lebih cemas dengan pernikahan anak lelaki ketimbang jika anak perempuannya yang akan menikah. Hal ini saya alami sendiri bagaimana mertua saya sebelum saya dan suami menikah dan bagaimana Mak saya ketika adik laki-laki saya mau menikah waktu itu. Mereka cemas!
Terlepas dari pro dan kontra chat yang viral tersebut, saya sendiri menganggap hal itu bukanlah suatu yang bijak. Karena menyebarluaskan sesuatu yang pribadi di media sosial is a big NO buat saya. Sekali kita memposting sesuatu di media sosial, keystroke kita itu terekam, dan setiap foto yang kita unggah, foto tersebut tersimpan di arsip Facebook. Mungkin kamu mikirnya kalau kamu bisa dengan gampang menghapus foto dan postinganmu dari Facebook dengan menekan tombol ‘delete‘. Namun, Facebook menyimpan salinannya di arsip mereka dan itu akan terekam selamanya, walau kita sudah menghapusnya. Karena setiap situs di internet memiliki admin yang bisa melihat dan merekam setiap kejadian di jaringan mereka. Belum lagi dengan reaksi orang-orang yang menyimpan dan menyebarkan postingan kita itu. Rekam digital itu nyata. The internet is definitely not secure!.
Jadi ya sebaiknya kalau kita marah dan butuh teman curhat, datanglah kepada orang yang tepat dan bukan share di sosial media. Seorang teman dekat saya pernah memberikan nasihat yang selalu saya ingat, bahwa jangan pernah memutuskan sesuatu ketika kita sedang emosi. Tenang dan berdoalah ketika sedang berbeban berat. Kalau marah jangan pernah meluapkannya dalam bentuk tertulis di sosmed, tapi ajaklah berbicara dan komunikasikan dengan baik biar tidak ada masalah dan penyesalan di kemudian hari.

Mirip-mirip kek ilalang inilah daun sangge-sangge itu tipisnya 😀
Kembali ke masalah menantu dan mertua nih ya. Seperti yang saya bilang sebelumnya, bahwa masalah yang diperdebatkan sebetulnya masalah kecil yang melebar kemana-mana. Satu hal yang membuat si lemon grass atau buluh sangge-sangge itu naik daun, ya karena ejekan si camer ke menantu tentang perhiasan yang ia kenakan katanya setipis daun serai. So what gitu loh! Mungkin dia membeli perhiasan itu dengan hasil kerja kerasnya berbulan-bulan.
Tapi emang sih, penggunaan perhiasan dan pakaian yang harus mewah pada acara pesta pernikahan Batak terkesan berlebihan dan memaksa menurut saya. Emas dan pakaian mewah menjadi hal yang sangat penting. Yah kalau kita punya uang untuk itu semuanya nggak apa-apa. Kalau sampe berhutang hanya untuk sebuah pencitraan ke orang lain, nah ini yang nggak benar. Buat apa coba. Nggak penting banget dengar komentar orang.
Saya sering mendengar komentar ibu-ibu di pesta yang nggak enak di telinga. Mereka suka membicarakan barang-barang yang melekat di pengantin dari ujung kepala sampai kaki! Berliannya model apa, trus menebak-nebak harganya. Setelah puas membicarakan perhiasan, mereka lanjut ke model dan bahan kebaya si pengantin, apakah dia memakai brokat Prancis, semi Prancis, brokat Prada, Italia atau jangan-jangan cuma brokat – brokatan 😅 Ha ha ha..duh ciiint, repot amet sih ama hidup orang lain.
Saya pas nikahan nggak mau buang-buang duit kayak beli bahan kain sampe jutaan. Mending uangnya dipake untuk hal yang lebih penting. Saya mah gitu orangnya. Nggak mau buang uang. Prinsip! Lah cuma mau dipake sekali kan ya. Iya kalau berat badan masih sama, bisalah dipake lagi. Sejauh ini saya pake kebaya nikahan itu baru sekali ajaloh. Tapi kelihatannya badan kok makin melebar ke kanan dan ke kiri ya 😂 Duh apa kabar itu kebayaku, ha ha ha..

Dipilih-dipilih..cucok buat kondangan ciint..yang pasti nggak setipis bulung sangge-sangge.. 😀 ha ha ha Credit: Suvro Khan
Salah satu kebiasaan dan perilaku yang kurang baik tapi terlalu sulit untuk kita sadari adalah sifat suka menilai orang lain. Tanpa kita sadari kita banyak menghabiskan waktu untuk menilai dan membahas orang lain daripada diri sendiri. Nggak salah sih menilai orang lain, tapi jangan berlebihan menilai kekurangan dan kelemahan orang lain, sampe lupa kalau kita juga nggak sempurna. Kan lebih baik kita fokus ke hal-hal yang lebih berkualitas toh.
Jadi kalau kita ke kondangan, nggak usah reseh atau kepo sama perhiasan dan pakaian orang lain yee. Kalau diundang ke pesta, bersukacitalah dengan si tuan rumah dan berikan doa restu. Entah siapa pun yg salah dalam ’The Sangge Sangge Story’, yang rugi nama baik kedua keluarga jadinya. So guys, think before you talk and post sesuatu di sosmed ya. Ingat, jaga nama baikmu dan juga orang lain.
God bless.
😘
*Dapat update-an terbaru katanya pelakunya memang si camer, ntahlah yang mana yang betul. Semoga berakhir damai.
Instgram/Dee.DewiSekar
October 8, 2017Kalau kondangan fokus ama makanan kok cin . Pengantennya pake baju apa ya suka suka dia, wong dia yg nikah. Kita mah haha hihi aja poto poto sambil makan
dewi
October 8, 2017Itu baru tamu yang baik. Lanjutkan yes!
Instgram/Dee.DewiSekar
October 8, 2017Oooh jadi ibu mantan camer protes gegara emasnya tipis ciiin… itu emas type minimalis mungkin, kekinian gitu. Mana tau di rumah malah ada emas batangan.
Ah sudahlah, kenapa jadi edisi kepo terlambat wkwkwkkw, padahal si embak keliatan cantik merintik kok dengan emas daun serai..
Pipit Telaumbanua
October 8, 2017Aku kaget sih bacanya..harus banget ya chat macam itu disebarluaskan di sosmed
Sampe masuk akun hosip di ig
dewi
October 8, 2017Iya sis..sekarang walau sudah dihapus tetap aja disebarkan sama orang banyak..
andi nova
October 9, 2017kak pipit mungkin saja si cewek punya alasan tertentu knapa di post di sosmed.
utie adnu
October 8, 2017Klau dngr kata orang memang gk habis2nya mba dewi,,,, aku ngerasa juga dulu saingan sama mamah mertua krn nikah sm ank lk2 yg pertamany,, tp sekarang dh gk bnyak mengerti intinya dn bnr bgt curhat sm org yg tepat
dewi
October 8, 2017Iya mbak…makin kesininya ya kita makin mengerti dan semua untuk kebaikan mmg. Mak mertua juga orang tua yang harus kita hormati walaupun kadang nyebelin…hi hi hi…
Hendi Setiyanto
October 8, 2017malah baru denger tentang “gosip” ini hahaha, ga apdet banget akunya
dewi
October 8, 2017Ayoo jangan ketinggalan …ha ha ha….
Dita Indrihapsari
October 8, 2017Duuh, masih banyak masyarakat kita yang nilai dari luarnya aja nih.. Apa-apa jd bahan gunjingan.. 🙁 Aku baru tau istilah itu mba Dewi.. Trus jadi inget waktu nikah dulu aku lupa pake anting, gak pake cincin, wkwkwk.. 😀
dewi
October 8, 2017Kok bisa lupa mbak 😀 wkwkwk…sangkin hecticnya kali ya?
monda
October 8, 2017belum lihatlah bulung sangge sangge yang viral itu
jadi penaran kan…
dewi
October 8, 2017Rame kak…dimana-mana ada beritanya 😀
Emaknya Benjamin br. Silaen
October 8, 2017Wah daun sangge jadi tenar nih, jangan2 harganya bisa selangit nanti heheh. Emang sih masalah sinamot ini kadang bisa bikin hubungan ga sampai ke pelaminan. Klo diterima yg sedikit ntar jadi omongan para tetangga kenapa mau sinamot sedikit gitu pdhl anak gadisnya high quality, lulusan luar negeri, kerjaan bagus level tinggi 😀 . Tahun lalu ada sepupuku ga jadi nikah gara2 sinamot ini.
Btw Dew adsense mu taruh di artikel deh, soalnya klo di sidebar jarang dilihat, apalagi pengunjung blog dari smartphone tuh ad nya jatuhnya jadi dibagian bawah blog, jarang dilihat.
dewi
October 8, 2017Bukan karena sinamot kak berita itu jadi viral. Si camer ngejek emas yang dipake si calon menantu…katanya tipis banget, setipis daun sangge sangge..itunya…hi hi hi…
Udah aku buat tuh di artikel iklannya..sekarang iklanku jadi banyak banget…ngapus yang kanan gimana ya? aku dah google tapi blm nemu.
Emaknya Benjamin br. Silaen
October 8, 2017Oohh ttg emas yg tipis, klo tebal kan berat ya .. mending simpan emas batangan sekalian haha 😀 .
klo yang kanan dari widget tuh Dew. Buka dasbor blog, pilih appearance, lalu widget.
dewi
October 9, 2017😀 wkwkwk bisa aja kakak ini…Tapi iya ya..make yang besar-besar kan berat wkwkwk….Bulus ma emas batangan ya kak…ha ha ha
Fiberti
October 8, 2017Oalah serai ternyata. Ini bumbu wajibku mba. Haha. Belum baca soal kisah camer camen. Daku bukan profesor tapi masalah perempuan dan perempuan ya memang dati dulu standar : karena dua-duanya sama2 main perasaan
dewi
October 8, 2017Betul kak…perempuan ya, dikit-dikit bawa perasaan..sok sensitif ha ha ha…yang ada laki2 bingung nengok kita ..banyak tingkah..:D wkwkwk
Novita Rosyida Hilmi
October 9, 2017ada mbak ini chat nya? *baru tauuu, hahaha langsung searching.
yepp bener, hajat mereka yang neglakuin, kita tamu mah hormat ajaa, dateng, salaman makan #tetep hihi
dewi
October 9, 2017Makan teteeeep…hi hi hi…makan makanan pesta itu kok bawaan hepi ya…apalagi kalau datang ke pesta suku Jawa, makanannya macem-macem…
Novita Rosyida Hilmi
October 11, 2017iyaa mbak, segala rupa dikeluarin hahaha. ak pernah yang ikutan Batak, karena yg atas adat jd dibawah khusus tamu2 temen disediain catering khusus..hihi. pdhal pen lihat yang pesta adat nya
sandraartsense
October 9, 2017Kebetulan mau nulis mertua vs mnantu hehe, makasih mba tulisannya kusuka.. beda ya antara Mwrtua Asia dan Eropa. Ya Tuhan semoga nanti aku jadi Mertua yang baik, penyayang, minim intervensi aamiin
dewi
October 9, 2017Amiiin…tulis aja mbak versinya dirimu 😉 ntar aku baca…
retno
October 9, 2017Kalo pake baju adat jawa yang asli, mulai dari tusuk konde sampe ujung kaki ada emasnya semua…tapi ya gitu emas palsu semua wkwkwk.
dian Farida Ismyama
October 9, 2017wkkka aq juga baru tahu gosip ini, maklum ga update. tapi emang sih ga hanya di Batak lah ibaratnya yg komentar di penampilan pengantin, daerah lain juga sama aja sih
Hastira
October 9, 2017lucu ya masalah prbadi kadang dicurhatin di medsos apaalgi kl ini berhubungan dg klg besar, duh malu ya
riatumimomor
October 9, 2017itu jg yg bikin emak saya malas ikutan acara org Batak. bayangin kl tiap minggu ada acara masa mau beli lg kebaya baru sm perhiasan baru. pdhal inti adanya perkumpulan marga utk saling melihat dan menjaga. bukan dlm arti melihat tipis enggaknya tuh perhiasan.
plus (kl bener) tuh camer reseh banget smp bikin viral di internet
dewi
October 10, 2017Pas lah itu kak, ada sih bagusnya yang maradat ini..banyakan nggak enaknya menurutku.
Reni
October 10, 2017Aku gk suka pake emas, hmm pasti d omongin yaa gak hanya di Btk deh, bnyk dr suku lain juga klo mrk menilai sesuatu dgn apa yg mrk pakai ya contohnya emas, misal klo plng kampung tdk bnyk pakai emas tuh di omongin, hiks segitunya.
Indah Julianti Sibarani
October 10, 2017Jadi ingat sama almarhumah Mama, yang suka sebal saat menghadiri punguan atau pesta bona taon, karena ada aja yang usil ngobrolin perhiasan. Kata si mama, lebih baik nggak punya perhiasan, tapi anaknya sekolah tinggi 😀
dewi
October 10, 2017Betul itu kak…itu motto mamakku juga 😉
Alid Abdul
October 10, 2017Aku baru baca berita tentang Sangge ini tadi pagi, duh serem aja yak punya mertua kek gitu 😀
Sekilas aku bacanya Sange wkwkww
dewi
October 10, 2017Wkwkwkw..hati2 yang sange mah….
Sulis
October 10, 2017Aku malah jadinya penasaran sama chat nya mba.
Klo pengamatanku..kenapa menantu plus mertua itu rentan konflik, Biasanya mertua mbandingin menantu dengan anak kandung perempuan.
Solusi meminimalisir…rumah sendiri, ato tinggalnya agak berjauhan.biasanya malah rukun
dewi
October 10, 2017Iya mbak…jarak bisa jadi alat untuk menimaliskan konflik. Mertua dan menantu yang hidup dalam satu ataf cenderung konflik. Saya sudah sering melihat di kampung begitu. Ujung2nya kayak musuhan.
Lusi
October 10, 2017Ya ampun smp sana ya viralnya? Aku taunya dr teman yg org batak. Waktu aku tinggal di sumatra sptnya tiap rumah punya deh tanaman serai. Bbrp kali aku dtg ke pesta nikahan org batak tp nggak ngerti adatnya. Sayang sekali yg perempuan cantik putih padahal. Tp aku jg menyayangkan chat pribadi kok smp diupload di fb. Meskipun tersinggung atau marah, harusnya itu ranah pribadi. Kalau mensomasi krn perbuatan tdk menyenangkan, malah gpp.
dewi
October 10, 2017Iya itu yang disayangkan, kenapa urusan pribadi disebar luaskan. Efeknya itu loh jadi buah bibir masyarakat.
Junita Sari Siregar
October 10, 2017Don’t judge the book from its cover kali ya. Tapi itulah Inang-inang rumpi, kurang afdol kalo ada kekurangan kalo nggak dibahas, Semoiga kalo udah tua aku nggak gitu lah…. self reminder wkwkkwkkwk
dewi
October 10, 2017Toss kita eda,,wkwkwk
Ratna Dewi
October 10, 2017Aku sempat baca nih chatnya di akun gosip tapi banyak nggak ngerti bahasanya, hahaha. Btw, keknya sifat tukang nilai orang nggak cuma ada di Suku Batak aja, di semua suku juga ada. Kayak aku orang Jawa juga ngalamin yang begitu. Cuma beda bentuk polanya aja.
dewi
October 10, 2017Dan bahasanya lebih halus ya mbak..ha ha ha….
Zulaeha
October 10, 2017Serai? Aku suka serai. Soalnya haruuum banget. 🙂
Kalau masalah mertua dan soal perhiasan sepertinya di daerah lain juga sih mbak.
Kalau soal ke kondangan aku udah gak fokus sama perhiasan sama pakaian lagi sih, tapi fokus sama ngasih doa yang terbaik buat kedua mempelai, dan tentunya makanannya mbak. Hihi
dewi
October 10, 2017Sama kita mbak kalau soal makanan..wkwkwk…seru sih makan di pesta, apalagi pesta jawa, makanannya macem-macem, bikin nggak mau pulang 😀 ha ha ha
Yuniari Nukti
October 11, 2017Ya ampuuunnn gara-gara viral hosipnya sampe terdengar di Denmark! Padahal aku gak ngerti hosip apaan haha
Pernikahan di Jawa itu ya perhiasannya kemrincing. Dari mulai hiasan kepala, kalung, anting2 sampai gelang dan cincin. Bangetlah mewahnya!
Tapi percayalah, semua itu imitasi, Ciiinnt.. Koleksi perhiasan punya periasnya.. Perhiasan asli malah ketutupan 😀
dewinuryanti78
October 11, 2017Mertuaku aseli Lubuk Pakam dan sejauh ini baik baik saja sih hubungannya sama aku, menantunya tapi ya itu dia, beliau selalu memandang keberhasilan seseorang dari brp banyak perhiasan yg dipakai saat pesta dan kendaraan apa yang dipakai. Dan hal pikiran serupa juga terjadi pada Nang Uda, Nang Tua dkk wkwkwk
Fanny Fristhika Nila
October 14, 2017Ahhhhhh akhirnya kamu update blog lagiiii :D.
Hahahaha aku baca tuh drama si camer dan calon mantu.. Duuuh lgs bersyukur camerku ga gitu, dan bersyukur aku lahir dlm keluarga batak yg ga terlalu mentingin adat lagi. Pas nikah kmrn kita juga sepakat utk cari jln tengah, nikahan yg netral aja, ga pake acara batak yg 3 hr 3 malam hihihihi… Boro2 lah ulosan.. Apalagi kan keluarga suami org solo asli..
Tp aku jg setuju, ga seharusnya si calon mantu sampe update kemana2 marahnya.. Yg malu jg keluarga dia kan, jd tenar tp dlm hal ga bagus 🙁
dewi
October 27, 2017Oh iya dirimu ada darah bataknya ya mbak 🙂
Arni
October 15, 2017Nambah lagi perbendaharaan bahas Batakku pas buka ini
Jadi sangge itu serai ternyata
Oh baiklah, cerita mantu vs mertua memang unik2 y hehe
dewi
October 27, 2017Kak Putu, namanya dah ganti apa aku yang kurang update ya 😛 wkwkwk
April Hamsa
October 16, 2017Buku ttg mertua dan mennatunya itu ada beredar di indonesia tdk ya mbk? hehe
Btw kalau mertua dan mantu cowok sbnrnya ada sih mbk, cuma kan cowok jarang curhat. Kebetulan soalnya tmnku ada yg cerai krn masalah itu.
TFS ceritanya kocak2 tapi serius kalau dicermati 😀
dewi
October 27, 2017Ha ha ha..mungkin ada kali ya kak yang nulis. Drama banget sih.
Pipit Widya
October 25, 2017Ga terlalu ngikutin berita viral ini. Saya pas nikahan malah ga pake perhiasan yg macem2. Seadanya aja.
bersapedahan
October 25, 2017drama antara istri dengan mertua wanita memang terus berlanjut bagai episode sinetron yang tidak pernah habis bahkan melegenda .. haha
btw .. saya juga miris dengan perilaku masyarakat sekarang … apa2 disebar di medos … apalagi jika bersifat negatif dan hal personal … gimana ya … apa memang begitu narsisnya … atau bener2 cari perhatian ..
newhildaikka
November 7, 2017Mertua vs Menantu.. never ending versus hihi. Aku sendiri lagi berada di fase ini sih karena serumah dengan mertua. Tapi pengeeeen banget bisa akur huhu, siapa bilang mertua dan menantu gak bisa rukun? Jadi aku masih berusaha selalu memahami mertua. 🙂
Bener kata Mbak Dewi, dengan ibu sendiri aja sering berselisih paham, apalagi dengan ibu mertua yang baru kenal dalam hitungan tahun? Tapiii selama ada kemauan untuk rukun harusnya bisa ya..
dewinairawan
November 8, 2017memang kehidupan rumah tangga itu bagaikan drama, kalau tidak dengan suami, yah dengan mertua.
apalagi kalau masih baru-baru nikah
alrisblog
November 21, 2017Saking penasaran saya langsung searching dan ketemu di chirpstory. Kalo baca chat itu kayaknya camer emang gak suka sama calon parumaen. Gak suka apa karena kismin? Ini camer yang gak rela anaknya nikah sama orang kismin.
Prihatin sama kasusnya. Sikap boru Siregar ini juga disayangkan sampai memposting chat itu di medsos.
Pelajarannya carilah camer yang menerima kita apa adanya.
Titik Asa
November 29, 2017Ah untungnya saya tak mengalami apa yg mbak sebut sbg balada antara menantu perempuan dgn mertua perempuan. Pernah denger kasus seperti begitu dari curhatan teman. Repot dan mengenaskan juga…
Salam,
Adrini
December 13, 2017Aiiihhhhh…..mertua saya tinggal disebelah rumah kita……….
Aje gile……dulu songong banget tuh mertua perempuan (kalo mertua yg laki sih oke). Seenak udelnya keluar masuk rumah gue cuma untuk kontrol keadaan terus udah gitu buat dijadiin gosip buat diomongin ke orang lain !. Gue kesel !!. Gue kunci pintu rumah hingga si mertua perempuan nggak bisa masuk! Walaupun udah pintu dikunci masih juga si mertua gedor-gedor jendela!! dengan maksud biar pintu dibukain. Edan. Dan mertua gue itu orang bule bo !!!
Sekarang…….walaupun udah tahunan gue kunci rumah dan kadang masih suka nyindir gue karena gue masih juga kunci rumah…..yg penting gue selamatin diri sendiri dulu dan gue sekarang akhirnya……gue merasa tentram jaya…….
dewi
January 22, 2018Wuih drama banget yak
Rosanna Simanjuntak
December 31, 2017Ai, dah lama kali aku gak ke sini.
Aku malah gak tahu isu ini, viral.
Sok heppot di depan lapop, dabah.
Mangalului siganup-ganup ari.
Selamat Hari Natal dan Tahun Baru ya, Dewi…
dewi
January 22, 2018Makasih kk…selamat natal dan tahun baru juga ya kak
Jalan-Jalan KeNai
January 18, 2018Setuju banget kalau lagi emosi mending jauhin socmed, deh. Pokoknya socmed enakan buat ngereceh yang lucu-lucu aja. Boleh lah kalau mau dijadiin lahan bisnis. Tapi jangan sampai ngegalau apalagi emosi.
Beberapa kali saya baca drama tentang mertua vs menantu. Alhamdulillah, saya gak ngalamin. Punya mertua yang luar biasa baik 😀
Bunga Lompat
February 8, 2018Saya tipenya orang yang suka masukin apa aja bumbu yang ada di dapur, ke dalam masakan. Waktu tiu lagi banyak sereh di kulkas, jadi tiap masak masukin sereh. Yah~~~ rasanya jadi akayk tom yum semua, padahal inginnya masak beda2 wkwkw.
Nah itutuh, kalau udah kumpul sama teman dan lagi santai (kondangan), bakal mudha banget untuk yang namanya melakukan senam otak dengan mengeluarkan asumsi ini itu alias gosip!
Wah semoga kita benar2 punya benteng untuk menahan diri dari keinginan gosip ria.
Rasanya mungkin enak kali ya soalnya curhat di medsos, bayak yang lihat, banyak yg simpati. Tapi buat saya, itu juga super big no. Gak etis, justru jatuhnya disgusting, krn berarti buka bobrok/aib sendiri ke khalayak banyak. Kalo sebar prestasi sih oke (asal gak berlebihan juga). Ya begitu deh xD
masirwin
March 31, 2018di luar negeri jarang ada tradisi kaya gini 😀