Sejarah pohon natal dan ornamennya
Ketika aku masih kecil, mamaku membelikan kami sebuah pohon Natal yang berukuran 50 cm 🎄 Pohon Natal mungil ini adalah pohon Natal pertama yang dia beli untuk hiburan di rumah. Sejauh ini sudah ada 3 🎄🎄🎄pohon natal yang mamaku pernah beli. Itupun dia beli karena rengekan anak-anaknya 😂 dikarenakan kami melihat para tetangga memasang pohon Natal lengkap dengan hiasan warna-warninya. Rasanya kurang semarak merayakan hari spesial ini tanpa pohon Natal dan hiasannya.
Awal sejarah pohon Natal dan ornamennya
Di Eropa utara, titik balik matahari atau istilahnya solstice terjadi di tanggal 21 atau 22 Desember. Pada saat inilah hari terpendek dan malam terpanjang dalam setahun. Orang dulu percaya bahwa matahari adalah dewa, dan musim dingin yang datang setiap tahun dikarenakan dewa matahari jatuh sakit dan lemah. Mereka merayakan hari titik balik matahari ini dengan meyakini bahwa dewa matahari akan sembuh. Mereka optimis akan bertahan sepanjang musim dingin yang gelap, dan mereka percaya musim panas akan segera datang dengan membuat sesuatu yang menarik dengan memasang lampu-lampu dan hiasan di pepohonan. Tujuan konsep ini adalah untuk membawa mood mereka ke suasana musim semi atau spring.
Lain lagi dengan kisah di Roma, dulu kala mereka menandai solstice dengan pesta yang disebut Saturnalia untuk menghormati Saturnus, dewa pertanian. Orang Romawi berpikir bahwa solstice moment itu menandakan hari bekerja di ladang dan kebun sudah dekat. Mereka merayakan hari ini dengan menghiasi rumah dan kuil-kuil dengan dahan cemara. Di Eropa Utara, para imam dari bangsa Celtic kuno, juga menghiasi kuil mereka dengan dahan cemara sebagai simbol kehidupan abadi. Masyarakat dulu menggantung dahan cemara di atas pintu dan jendela rumah mereka. Evergreen ini diyakini sebagai pengusir roh jahat dan sakit penyakit. Karena keistimewaan pohon cemara yang tetap kuat di segala musim termasuk musim dingin maka ia dilambangkan sebagai Evergreen, keabadian. Di Skandinavia para Viking menganggap cemara ini sebagai tanaman khusus dari dewa matahari 🌞
Tidak ada yang benar-benar yakin apakah pohon cemara yang digunakan pertama kali sebagai pohon Natal. Tapi pohon cemara secara tradisional telah digunakan untuk merayakan festival musim dingin di Eropa. Mungkin dimulai sekitar 1000 tahun yang lalu di Eropa Utara. Bangsa Romawi menggunakan Fir Trees untuk menghias kuil mereka di festival Saturnalia, mereka menghiasi pohon fir ini dengan hiasan-hiasan kecil. Kebiasaan ini berlanjut ketika musim dingin, orang Eropa suka menghiasi rumah mereka dengan pinus dan pohon cemara. Pohon yang berdaun hijau, digunakan pertama kali dalam drama gereja pada hari Natal dan mereka menggantung buah apel 🍎 yang melambangkan the garden of Eden. Mereka menyebutnya the paradise tree. Kemudian tradisi ini mereka bawa ke dalam rumah, di mana mereka menghiasi pohon natal dengan kue-kue kecil yang dipotong berbentuk bintang 🌟 malaikat 👼🏽 hati 💝 dan bunga 🌸

Kalau jalan ke toko penuh pernah pernik Natal begini, bawa uang secukupnya saja ya 😛
Diyakini orang pertama yang membawa tradisi pohon Natal menjadi sebuah hiasan di dalam rumah adalah Martin Luther si tokoh Reformasi Gereja dari Jerman. Pada suatu malam dia sedang berjalan-jalan di hutan, dia terkesan dengan keindahan gemerlap bintang-bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara. Kemudian dia menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang ke rumah. Seluruh keluarganya sangat bersukacita melihat pohon cemara yang dia bawa. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.

Yay, semua lilin sudah menyala, pohonnya jadi tambah semarak 🙂
Aliran-aliran gereja tertentu mengharamkan tradisi pohon Natal, karena mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari. Pemasangan pohon itu dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala. Reaksi penolakan itu bahkan awalnya sempat diwarnai keputusan pemerintah Jerman untuk mendenda siapa pun yang memasang pohon cemara sebagai pohon Natal. Hal itu berubah pada tahun 1846 saat munculnya gambar Ratu Victoria dan Pangeran Albert beserta anak-anak mereka dengan latar pohon cemara, gambar mereka diilustrasikan di London News. Karena sosok ratu Victoria sangat populer di hati rakyat, maka sejak saat itu pohon natal menjadi trend di kalangan rakyat Inggris bahkan menyebar hingga ke pantai timur Amerika.
Natal tidak dirayakan secara luas di Amerika Serikat sampai tahun 1800-an, dikarenakan pengaruh kaum Puritan. Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk di Pennsylvania Amerika Serikat pada tahun 1830-an, mereka memasang pohon Natal sebagai dekorasi Natal di dalam rumah. Tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa kebiasaan memasang pohon natal pertama kali di Amerika dipopulerkan oleh tentara Jerman Hessian.

Boneka kecil ini adalah hasil kerajinan anak sekolah disini…
Setelah masyarakat AS mengikuti jejak Inggris menggunakan pohon cemara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, industri berbagai hiasan pohon Natal seperti bola-bola, bintang, bunga dan Santa Clauspun semakin berkembang dan merambah ke berbagai negara. Ekspresi sukacita Natal dilambangkan dengan berbagai dekorasi yang berbeda-beda. Indonesia juga menjadi negara yang sangat terpengaruh tradisi Eropa. Pohon Natal yang dipakai biasanya pohon cemara yang terbuat dari plastik. Di Denmark setiap tahunnya menghasilkan 9 – 12 juta pohon Natal. Disekitar tempat tinggalku ini banyak perkebunan pohon Natal. Secara tradisional, pohon Natal di Denmark dipasang dan dihias pada tanggal 24 Desember dan dipasang sampai tanggal 6 Januari.

Why do I look so serious ? 😛
Pemasangan pohon cemara pada saat hari raya Natal tidaklah suatu keharusan. Dalam aturan gereja atau Alkitab pun tidak pernah menyebutkan harus memasang pohon Natal. Pohon Natal tidak memiliki keterkaitan dengan kelahiran Yesus atau apapun yang berhubungan dengan Natal, walaupun begitu tradisi pohon cemara tidak bertentangan dengan pengajaran Alkitab 😊
Oh ya mau nambahin sedikit tentang St Claus 🎅🏼 St. Nicholas atau yang cukup dikenal dengan Santa Claus adalah uskup yang hidup pada abad ke IV di sebuah tempat bernama Myra yang sekarang bagian dari Demre, Turki. Santa Claus ini berasal dari keluarga yang sangat kaya dan ketika orang tuanya meninggal, mereka mewarisi banyak harta kepadanya. Dia sangat suka menolong dan memberi hadiah kepada anak-anak dan orang miskin. Asal muasal bagaimana kebiasaan menggantung kaus kaki yang menjadi trend, bermula dari sebuah keluarga yang miskin dan memiliki tiga anak perempuan. Pada satu hari salah satu putri pria yang miskin ini akan menikah, tapi dia tidak bisa membelikan mas kawin buat anaknya itu. Berita ini sampai ke telinga Santa Claus. Suatu malam, dia diam-diam menjatuhkan sekantong emas ke cerobong asap rumah pria yang miskin ini. Kantongan itu jatuh tepat kedalam kaus kaki yang kebetulan sedang digantungkan karena basah. Hal ini dia ulang lagi ketika pria itu ingin menikahkan anaknya yang kedua. Pria miskin itu penasaran dan mencari tau, siapa orang yang sudah memberinya emas. Akhirnya dia mengintai siapa yang naik ke cerobong asapnya. Santa claus memohon untuk tidak memberitahukan siapapun atas apa yang telah dia lakukan. Tapi, akhirnya berita itu tersebar dan semua orang melakukan hal yang serupa dengan menggantungkan kaus kaki diperapian dan berharap Santa Claus memberi hadiah 🎀
♥
Eza Hazairin
December 23, 2016Wahhh kerenn..lengkap mbak
Jadi ngerti alurnya
dewi
December 23, 2016🙂 ya dari berbagai sumber Za informasinya 🙂
Endah April
December 23, 2016kalau santa klaus ada sejarahnya juga nggak kak?
dewi
December 23, 2016Oh iya aku lupa masukin ini ke blog..makasih buat pertanyaannya ya Ndah 🙂
Endah April
December 24, 2016Waaah jadi tau deh sejarahnya santa klaus, makasih kak
dewi
December 25, 2016Makasih buat idenya 🙂
Fiberti
December 23, 2016sejarahnya lengkap juga, jadi memang sudah tradisi dari jaman sebelum masehi ya, dan masing-masing punya pendapat sendiri-sendiri..
nah iya, sejarah santa klaus sekalian mba dew..
dewi
December 23, 2016He he he..sudah kak 🙂 baru aja aku masukin 🙂
Hendi Setiyanto
December 23, 2016saudaraku yang nasrani, tiap natal malah nggak pernah pasang pohon natal hehehe. mungkin faktor kebiasaan kali ya..
dewi
December 23, 2016Iya..ribet mungkin dia rasa..kayak makku di kampung…malas buat masang ..biasanya kalau kita yang masangin 😀
Hendi Setiyanto
December 24, 2016hehehe mungkin ada yang suka merayakan dengan sederhana kali ya…
rita dewi
December 23, 2016Ooh jd sosok santa klaus itu mmg beneran ada ya? Selama ini kukira hanya dongeng saja
dewi
December 23, 2016Hi hi hi….:) beneran kak 🙂
Made Dwicahyana
December 23, 2016Well, natal kerasa beda di selatan hemisphere.
dewi
December 23, 2016Bedanya gimana?
Made Dwicahyana
December 23, 2016Pake kaos oblong, celana pendek sama sendal jepit.
dewi
December 23, 2016Ha ha ha ha…apa panas disana?
Made Dwicahyana
December 23, 2016Kemarin hit 40’C. Jadinya pengen makan eskrim & semangka, bukan kalkun atau hidangan panas yang lain, hehehe
dewi
December 23, 2016Gila! panas banget ya…Kalau sudah 40 maunya makan yang segar2 dan dingin…
Made Dwicahyana
December 24, 2016Hahahaha, iya 😀
Btw, mery Christmas
dewi
December 25, 2016Makasih Made..:)
veera
December 23, 2016Keren. Jadi pohon cemara lebih ke perayaan musim dingin ya dipakenya dibanding ke ‘natalitas’ itu sendiri? Trus kenapa disebut pohon natal mbak? *nah ini namanya nyumbang ide, barangkali bisa ditambah kemudian
*
Sejarah tentang st claus banyak versi ya ternyata. Apa selama ini saya baca cerita versi anak-anak ya? -___-)a
dewi
December 23, 2016Ha ha ha..namanya jadi pohon natal ya karena seiringan dengan perayaan itu kan..nanti unsur masuknya agama Kristen 😀 puanjanaang postingannya 😀
veera
December 24, 2016Hahaha. Gapapaaaaa, panjangin ajaaaaa 😀
dewi
December 25, 2016he he he..ntar muak yg baca beb 😛
veera
December 25, 2016aku muak, mbak. muak!
.
.
.
.
begitukah? wkkkk
*maaf suka nyepam*
dewi
December 26, 2016Ha ha ha ha…jangaaaaan….:D
Roy Vandi Tambunan
December 23, 2016jadi tau ceritanya lengkap disini. thanks ya mba
dewi
December 23, 2016Sama sama 🙂
Arman
December 23, 2016Baru tau asal muasal nya pohon natal. Make sense sih ya karena malam yg panjang jd pada pasang lampu di pohon biar terang 🙂
dewi
December 23, 2016Di Greenland lebih seru Ko penyambutan hari natalnya…mereka memasang bintang yang diberi lampu dan digantung di jendela rumah. Jadi dari luar kita bisa melihat bintang di jendela2 rumah penduduk..cakep banget
sarah
December 25, 2016Aku numpang komen disini ya. Moga moga aja bisa #arrgh #nyarisapatis
Jadi begitu ya sejarahnya, jadi inget sama tetanggaku yang Kristen. Sebelah rumah, pohon natalnya gede (menurutku karena waktu itu aku masih kecil) setinggi rumah. Terus atasnya dikasih bintang. Jadi Kalo pasang bintang diluar jendela kayak Kalo lebaran itu pasang obor atau lilin gitu dihalaman pas lebaran ya ( di Medan pasti sering kek gini ya #ingetmasakecil)
Btw, bonekanya lucu ya
dewi
December 25, 2016Ha ha ha..Sarah …bintang sama obor manalah sama 😀
Ericka
December 24, 2016Seru mbak ceritanya 🙂 Selamat Natal dan Selamat bersuka cita bersama keluarga ya :-*
dewi
December 25, 2016Terima kasih kak Erika sayang 🙂
zaenudin
December 24, 2016unik ya ceritanya.. ko bisa kaos kaki jadi tempat menyimpan hadiah dari santa claus. kenapa bukan karung aja yang digantung ya mba,biar hadiahnya lebih besar dan banyak. 😀
dewi
December 25, 2016Lah kan itu tadi kayak aku tulis diatas..pake kaus kaki karena tadinya itu basah..jadi mereka jemur dekat cerobong asap
Ajheris
December 24, 2016Di tempat aku, pohon pinus rata rata dipasang di halaman rumah, diberi lampu, bahkan sebelum bulan Desember sudah ada beberapa yang pasang. Bukan dianggap sebagai pohon natal tapi supaya memberi suasana terang dan lighter di sekitar. Diantara gelap yang berkepanjangan. Memang jadi lumayan bersinar.
dewi
December 25, 2016Disini juga sama..luar dalam ada pohon pinus 🙂 kasih lampu sebanyak2nya biar semarak 🙂
Fanny F nila
December 24, 2016Walo ga ngerayain natal, aku seneng menghias pohon natal mba. Di kantorku kan tiap natal kita wajib mendekorasi dengan tema natal termasuk pohon natalnya :D. Malah kadang dilombain ama HRD. Branch yg paling heboh dapat hadiah :p. Nasabah2 buleku juga suka muji ama hiasan2 natal kita.. Kadang mereka juga mau ikutan difoto di dpn pohon :p
dewi
December 25, 2016Yay..serukan kak menghias pohon natal..tiap tahun kita suka ganti2 temanya… 🙂
agi pranoto
December 25, 2016kalau dirumah aku jarang menghias buat natal, kalo dikantor lain urusan hahahaha. kalo dirumah males storage dan beresin si puhun dan perintilannya, kalo dikantor kan ada gudang HAHAHAHA *oportunis mode on* tapi kalo stocking diisi gift itu emang harus ada soalnya nanti buat ‘lucky draw’ orang-orang rumah, dari mama, papa sampe si bibi akan kebagian hadiah dengan isi RANDOM hahaha
dewi
December 25, 2016Gi, kamu ngerayain juga toh? Selamat nata ya sayang 🙂 wish you had a great christmas ya 🙂
Emaknya Benjamin br. Silaen
December 25, 2016Aku pengen pasang pohon natal tapi bingung mau naruh mana, apalagi sejak ada anak yg ga bisa diam tambah males deh ntar jd rusak hehe 😀 . Senang klo ke rumah mertuaku rajin beliau ngehias rumah berbagai tema ya paskah dan natal contohnya. Btw Selamat Natal ya Dewi 🙂 .
dewi
December 26, 2016Selamat natal kak Nel dan suami 🙂
Aku juga ndak beli tahun ini kak…cukup di rumah mertua aja…disini murah pohon natalnya cuma 200 ribu … 😀
Zizy Damanik
December 26, 2016Selamat merayakan Hari Natal bersama suami, Dewi.
dewi
December 26, 2016Terima kasih kak Zi..sehat -sehat ya disana 🙂
penulismalas
December 26, 2016Wah, lumayan panjang juga ya mba sejarah pohon Natal ini dan sosok Santa Claus, aku juga baru tau asal usulnya nih hehehe tapi, aku selalu suka kalo natal itu, pas maen ke rumah temen2 yang Nasrani pasti pohon2nya cantik-cantik banget heheheh
dewi
December 26, 2016Belum lagi kalau kesini ciint 😀 hiasan pohon natalnya cantik cantik bangeeet
Zia
December 26, 2016Ternyata panjang juga sejarahnya dan akhirnya aku tahu setelah baca ulasan kakak. Pohon Natal dan oranmennya selalu memeriahkan perayaan Natal ya. Selalu ada pengetahuan baru yang aku dapat. Thanks kaka.
dewi
December 26, 2016Iyes..sama sama 🙂 senang berbagi 😛
Travelling Addict
December 27, 2016wah sekarang jadi tau sejarah pohon natal beserta ornamennya.. mantap
dewi
December 27, 2016Toss 🙂
omnduut
December 27, 2016Komplet! kalo lihat pohon Natal, selalu kebayang film-film bersetting di Eropa atau Amrik yang banyak saljunya. Pingin ngerasain euy suasana Natal di LN.
dewi
December 27, 2016Ke Denmark, atau Jerman Har 🙂 masih kental banget 🙂
CatatanRia
December 27, 2016klo lg main kerumah temen yg merayakan natal, sukak liat pohon natalnya bagus-bagus hiasannya 😀 beda rumah beda hiasan
dewi
December 27, 2016Beda selera 😀 wwkwkw…mertua sukanya simple2..aku sukanya yg cute
Alid Abdul
December 27, 2016Aku mau kadonya aja mbaaaaaakkk, tiket pp ke Greenland ahahah #ngarep
Met Natal ya mbak, wish you and family all the best 🙂
dewi
December 27, 2016Tiket pp ke Greenland?? ntar kt naik Hercules aja yaaaa 😀
Makasih buat ucapannya ya Lid…:)
Lien Sarah Mietha
December 27, 2016Yups…that’s right…
Agree with that story…
Yang iyanya.. selama itu tidak bertentangan Alkitab so itu sah2 aja… namanya juga ekspresi kebahagiaan..
Bicara tradisi.. banyak tradisi yang aninisme… tapi sejak mengenal TUHAN, selama ini dbawa dan dilakukan dengan cara yang benar, aman kurasa..hehehe
Sama halnya dengan gondang Batak dan Uning2an… dulu dipake untuk ritual..tapi sejak mengenal KRISTUS, alat gondang Batak dan uning2an pas dipake memuji TUHAN malah indah dan smarak..
Kayak kemaren Malam Natal ibadah di HKBP… keren banget musik gondang batak dan uning2annya jadi menyentuh hati banget….
Thanks, Wi… udah nambah wawasan soal sajarah pohon Natal dan ornamen2nya…
ang pasti.. makna NATAL sesungguhnya adalah saat kita mngizinkan TUHAN YESUS tinggal dalam hati kita dan memimpin dan menguasai hidup kita…
Ya gak cuint..? 😉
dewi
December 27, 2016Benar Mith..Ornamen ini hanya hiasan saja..bukan alat kepercayaan… 😉
Lien Sarah Mietha
December 27, 2016Yoooiii….. 😉
Hehehehe…. skali lagi.. Met Natal ya, cuint….
dewi
December 27, 2016Makasih sayang..selamat natal juga buatmu dan keluarga ya 🙂
Yudi
December 27, 2016kirain tadinya itu wajib kak, soalnya sedikit2 paham juga kalau tradisi pohon natal itu dari bangsa romawi.. tapi penjelasanmu apik! keren! dan bijaksana! horas!!
dewi
December 27, 2016Horas Yud 🙂
Ndaklah..nggak wajib..Banyak kok yang nggak masang karena ya harganya juga nggak murah 😀 wkwkw
Yas Marina
December 28, 2016Kalau pohon cemara plastiknya mau dipakai, itu ada acara cuci mencuci gak, Mba? Soalnya kita dulu kalau mau lebaran, mamahku pasti nyuruh mencuci seluruh bunga-bunga plastiknya yang ada di rumah :v
dewi
December 28, 2016Dicuci mbak…kan dipakai sebulan jadinya berdebu..biasanya aku suka nyuciin punya mak 🙂
Deddy Huang
December 28, 2016tersimpan sedih dalam hatiku saat diberkunjung ke mall dengan situasi politik indonesia saat ini, ornamen-ornamen natal sudah tidak terasa dengan alasan ketakutan dari pihak mall. sampai sekarang masih menyimpan keinginan merayakan natal di luar negeri, tapi belum kesampaian. suasana seperti di foto-fotomu inilah yang aku inginkan.
dewi
December 28, 2016Iya Ded..padahal ini cuma hiasan doank…toh kalau dipasang kan buat semarak suasana mall dan kota ya…masak bisa sih mengurangi kadar iman seseorang 😀 lucu banget..
Hope one day kamu bisa natalan di luar ya 🙂 its gonna be awesome 🙂
Irly - (Irna Octaviana)
December 28, 2016Lengkapnya.. jadi tahu sejarah pohon natal dan santa claus.
Btw, penasaran nih Mbak. Di artikel sebelumnya katanya orang lebih suka pohon asli kan ya, trus gimana bisa naruh lilinnya di ranting-ranting seperti foto itu Mbak? *anaknya suka kepo 😀
dewi
December 28, 2016Kalau di zoom keliahatan sih tatakan lilinnya mbak Ir…:) tatakannya di attach ke ranting…
Zulham Efendi
December 28, 2016kata orang bukan tradisi umat kristiani, jadi tidak diwajibkan,.. apa betul itu mbak
dewi
December 28, 2016Yup 🙂 tidak diwajibkan…
Ikrom Zain
December 28, 2016kalau bagi saya, pohon natal dan ornamennya bisa buat narsis manja, terutama di Mall, hehe
dewi
December 28, 2016Ha ha ha..cakep soalnya yak 😀
imeldasutarno
December 28, 2016fotonya bagus-bagus mbak dew 🙂
dewi
December 28, 2016Makasih kak Mel 🙂
Empie
December 28, 2016Iya.. Setuju sm mba Imelda, ftnya kece ^^
dewi
December 29, 2016Makasih 🙂
tutyqueen
December 28, 2016aku suka banget kalo liat teman-temanku punya pohon natal dirumahnya yang dihias dengan pernik pernik yang kece, btw selamat merayakan natal mbak dewii
dewi
December 29, 2016Makasih mbak Tuty sayang 🙂 selamat menyambut tahun baru 🙂
Sie-thi Nurjanah
December 29, 2016Selalu ada makna ya dibalik simbol dan perayaannya.
Kalau tanya tmn yg nasrani lbh banyak ga tau dan sekena jawab tradisi
dewi
December 29, 2016Aku taunya juga karena googling sih 😀 wkwkwk….dan emang dari Sekolah Minggu di gereja diajarkan emang nggak ada hubungannya dengan Kristus …:)
Gusti Indah Primadona
December 29, 2016fotonya bagus-bagus ^^
dewi
December 29, 2016Makasih kakak 🙂
Arni
December 29, 2016Wah lengkap sejarahnya
Enak banget bacanya mbak, runut
Btw aku suka boneka kecil buatan anak sekolah itu, imuuuuut
dewi
December 30, 2016Sama kak..aku juga suka…cakep2 buatan anak2 dsiini…kreatif2 banget mereka..
Yulia
December 30, 2016Dekorasinya kereeeen
dewi
December 30, 2016Makasih mbak Yul 🙂
Kiki Casmita
December 30, 2016Ohhhh jadi begitu cerita hihi
Baru tau aku, selama ini cuma seneng liatnya aja kalau di mall atau dirumah sepupu
dewi
December 30, 2016yah begitulah kira-kira..versinya panjang sih ..ini disingkat saja
Sandra Nova
December 31, 2016Meski ngga ngerayain natal tpai aku suka suasana & ornamen natal.. liatnya meriah & seneng aja 😀
dewi
January 1, 2017Ornamennya ituloh..ngegemesin ya
Vika
January 4, 2017Hai mbak dewi neilsen hehhe.. Asli mana mbak?? Salam kenal ya.. Oiya banyak kok tmenku yang nasrani juga tp jarang bkin pohon cemara hehee.. Yang penting maknanya ya mbak
Mbak saya follow ya.. Dan jangan lp folbek ya mbak thank youu yaa mbak syantik 🙂
dewi
January 4, 2017Hello mbak Vika…Ya pemasangan pohon cemara juga bukan suatu keharusan, karena itu cuma hiasan. 🙂
Bidara
January 5, 2017Izin share boleh kak? temen-temen banyak juga yang tanya soal sejarah pohon natal. nice
dewi
January 5, 2017Silahkan..dengan senang hati dear
Lia Harahap
January 7, 2017Baca ceritanya sambil melihat foto-foto yang bagus banget. Suka, Mbak. 🙂
dewi
January 8, 2017Makasih Lia 🙂
riatumimomorr
January 10, 2017tahun ini gak semangat pasang pohon NATAL (walau gak dilarang pasang dan juga bukan suatu keharusan memasang) karena biasanya yg hobi bgt itu alm papa. Dulu kami pasang dekat jendela nako (bahasa Inggrisnya apa ya) dan jendelanya dibuka semalaman. Maunya sih supaya dikirimin kado sama santa claus. eh taunya si babe yg meletakkan 🙂
THanks for sharing soal santa claus dan hadiah dalam kaus kaki… beneran baru tau sekarang nih
dewi
January 10, 2017Iya kak, aku tau jendela nako 😀 Nggak tau bahasa inggrisnya apa juga …ha ha ha…naco window kali ya, asal jangan tacos, itu mah aku suka 😀 wkwkwk